Cara Proofreading Sebagai Syarat Publikasi Jurnal Internasional

Mahasiswa UT, Cara Proofreading Sebagai Syarat Publikasi Jurnal Internasional – Saat akan membuat jurnal kita pasti akan menemui istilah proofreading. Apa lagi jika jurnal yang kita buat akan di daftarkan pada indeks jurnal internasional seperti Jurnal SCOPUS. Jurnal yang kita buat harus melewati proses proofreading oleh native speaker dari bahasa yang kita pilih.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas Proofreading sebagai syarat publikasi jurnal internasional.

Apa itu Proofreading?

Proofreading adalah proses pemeriksaan akhir sebelum nantinya naskah dipublikasikan. Dikutip dari The Writing Center di University of North California (UNC). “Proofreading is the final stage of the editing process, focusing on surface errors such as misspellings and mistakes in grammar and punctuation.”

Proofreading adalah tahap akhir dari proses pengeditan, berfokus pada kesalahan dasar seperti salah ejaan, kesalahan pada penggunaan tata bahasa dan tanda baca.

Jadi, sebenarnya proofreading adalah proses membenarkan kesalahan ejaan, tata bahasa dan tanda baca. Proofreading bukan proses merubah atau memperbaiki isi dari jurnal seperti pada parafrase.

 

Proofreading pada Journal Paper

Proofreading adalah proses memeriksa dokumen untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa dan tanda baca di dalamnya. Proofreading adalah langkah terakhir sebelum menerbitkan paper pada jurnal internsional seperti, SCOPUS.

Proofreading adalah langkah wajib di lakukan, karena bila kesalahan baru diketahui setelah jurnal terbit maka akan sulit untuk di perbaiki.

Hal ini akan berimbas pada kredibilitas kita sebagai penulis bila ada kesalahan yang di temukan pembaca saat jurnal telah terbit.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi kita harus bisa melakukan proofreding dengan seksama atau memilih menggunakan jasa proofreading  terpercaya.

Baca juga:   Tips Meningkatkan Daya Ingat agar Efektif Mengingat Pelajaran

 

Cara Melakukan Proofreading pada Jurnal

Proofreading biasa disebut sebagai uji-baca adalah kegiatan membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah agar kesalahan pada naskah dapat langsung di perbaiki. Yang di maksud kesalahan di sini adalah kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.

Beberapa orang menyamakan kegiatan proofreading dengan kegiatan editing biasa, Namun, sebetulnya 2 kegiatan ini memiliki perbedaan mendasar.

Kegiatan editing lebih berfokus pada aspek kebahasaan, sedangkan kegiatan proofreading selain aspek kebahasaan, kita juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

1. Lakukan proofreading dengan teknik membaca terbalik

Baca tiap kalimat secara terbalik, dari akhir kalimat ke awal kalimat hal ini akan membuat kita mengetahui bila terjadi kesalahan ejaan pada kaya yang kita pilih. Selain itu membaca terbalik akan menghindari dari kesalahan membaca secara klausal, bukan membaca setiap kata.

 

2. Berikan underline (garis bawah) pada paragraf atau kalimat

Memberikan underline pada Ms. Word akan membantu kinta mendai kesalah yang sudah kita perbaiki, kelebihan penggunaan spasi, dan kesalahan pada tanda baca.

 

3. Catat kesalahan penulisan yang paling sering kita lakukan

Semua orang memiliki kebiasaan saat mengetik entah baik di sengaja maupun tidak. Kesalah tersebut seperti terbiasa menulis nggk bukang enggak, penggunaan … secara berlebih dan lainya.

Dengan mencatat tiap kesalahan yang biasa kita buat akan membuat kita dengan mudah memeriksa dari mana terlebih dahuliu kita memeriksa.

 

4. Jangan lakukan proses penulisan dan proofreading secara bersamaan

Seperti yang di tuliskan sebelumnya, proofreading adalah tahap akhir penyusunan. Pastikan saat melakukan proofreading kita dalam keadaan prima dan dapat berkonsentrasi penuh.

5. Ketahui pola Anda sendiri.

Saat proses penyusunan jurnal biasanya kita di bantu oleh seorang pembimbing yang akan memberitahu atau mengidentifikasikan kesalahan kita. Catat identifikasi dari sang pembimbing sebagai untuk memfokuskan perhatian untuk menemukan pola kesalahan yang biasa kita lakukan dan cara memperbaikinya.

Baca juga:   5 Tips Investasi Reksa Dana untuk Mahasiswa

 

6. Bacalah naskah beberapa kali dengan tujuan spesifik

Fokuskan tujuan kita saat melakukan proofreading. Misalnya, pada proses pertama, kita berfokus pada ejaannya, selanjutnya fokuskan pada tanda baca, dan seterusnya.

Cara ini dapat membantu kita fokus, sehingga Kita dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik.

 

7. Gunakan aplikasi proofreading di komputer Anda

Cara ini termasuk cara yang paling efektif dan cepat, hanya saja kita harus berhati-hati saat menggunakan cara ini, dan tetap lakukan proofreading secara manual.

Aplikasi pemeriksa ejaan komputer sering membuat kesalahan – pemeriksa ejaan bawaan komputer terkadang menyarankan kata yang tidak sesuai dengan substansi kalimat yang kita tulis, dan aplikasi tidak akan tahu perbedaan makna di dalamnya.

Apa lagi jika kita menggunakan aplikasi proofreading bahasa Indonesia, kasus semacam ini sering terjadi pada penulisan transliterasi arab-latin.

 

8. Jangan sungkan meminta bantuan orang lain

Jika kita tidak yakin apakah kita dapat mengidentifikasi kesalahan tanda baca pada naskah yang kita buat. Seperti peletakan tanda “koma” dan lainnya.

Minta orang lain untuk membaca makalah kita dan membantu kita menemukan kalimat yang tidak jelas, bertele-tele, dan kesalahan lainnya.

Altenatifnya kita bisa meminta tolong kepada penyedia jasa proofreading yang pasti selalu siap membanti kita

 

Ingat bahwa proofreading bukan sekedar kesalahan tanda baca. Kita harus bisa membuat kalimat agar lebih menarik, halus, jelas dan mudah di pahami.

Perhatikan kalimat-kalimat panjang, yang sulit dibaca dan dicerna. Perhatikan ritme penilisan kita; coba gunakan kalimat dengan pola yang lebih bervariasi. Hindari frasa, pengulangan, dan tanda baca yang tidak perlu.

 

Tips saat melakukan proofreading

Saat kita memeriksa pekerjaan sendiri, biasanya kita tidak menemukan semua kesalahan yang ada. Oleh karena itu, berikut tips untuk memastikan bahwa proses proofreading kita dapat berjalan secara efisien:

  1. Baca dokumen secara keseluruhan.
  2. Baca ulang dokumen, kali ini fokuskan pada mencari kesalahan ejaan atau tata bahasa.
  3. Setelah membaca ulang dokumen, kembali dan periksa pekerjaan kita sebelumnya untuk mencari kesalahan yang terlewat pada saat pertama kali mengoreksinya.
  4. Setelah kita menemukan kesalahan tambahan, periksa seluruh dokumen sekali lagi untuk tinjauan akhir.
  5. Setelah selesai mengoreksi dokumen, pastikan tidak ada yang tersisa

 

Jasa Translate dan Proofreading Khairpedia

Khairpedia menyediakan jasa proofreading jurnal dan jasa translate jurnal khusus untuk jurnal terindeks scopus dan jurnal sinta. Khairpedia telah membantu banyak penulis untuk mempublikasikan jurnalnya di indeks jurnal internasioanal, seperti SCOPUS.

Selain itu Khairpedia juga menyediakan jasa cek dan parafrase turnitin serta jasa mendeley Jurnal SCOPUS.

Bila anda tertarik menggunakan Jasa Khairpedia silahkan kontak melalui nomer WhatsApp di 0821-3608-1847

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *