Mahasiswa UT, Pancasila sebagai Pengetahuan Ilmiah – Menurut Poedjawijatna pada dasarnya setiap dasarnya setiap orang itu mempunyai hasrat “ingin tau”. Apabila hasrat itu terpebuhi, maka orang menjadi tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Pengetahuan itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Pengetahuan biasa,
- Pengetahuan ilmiah,
- Pengetahuan filsasati. Pengetahuan Biasa (Ordinery Knowledge) terdiri dari pengetahuan nir ilmiah dan pengetahuan pra-ilmiah
Pengetahuan nir-ilmiah adalah hasil pencerapan dengan indra terhadap objek tertentu yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan termasuk pula pengetahuan intuitif. Pengetahuan pra-ilmiah merupakan hasil pencerapan indra dan pengetahuan yang merupakan hasil pemikiran rasional yang tersedia untuk diuji lebih lanjut kebenarannya dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Pengetahuan Ilmiah (Scientific Knowledge) adalah pengetahuan yang diperoleh lewat penggunaan metode-metode ilmiah yang telah menjamin kepastian kebenaran yang dicapai.
Pengetahuan Filsafati (Philosophical Knowledge) diperoleh lawat pemikiran rasional yang didasarkan pada pemahaman, penafsiran,spekulasi,penilaian kritis, dan pemikran-pemikran yang logis, analitis,dan sistematis.Pengetahuan Filsafati adalah pengetahuan yang berkaitan dengan hakekat,prinsip,dan asas dari seluruh realitas yang dipersoalkan selaku objek yang hendak diketahui.
Pancasila sebagai Pengetahuan Ilmiah
-
Syarat-syarat pengetahuan Ilmiah
Poedjawijatna menyatakan bahwa suatu pengetahuan dapat disebut sebagai pengetahuan ilmiah apabila memenuhi empat syarat, yaitu:
- Berobjek, yakni mempunyai sesuatu yang menjadi lapangan penyelidikannya, terdiri atas objek materi, yakni bahan atau bidang penyelidikan ilmu, dan objek forma yakni sudut pandang yang menentukan macamnya ilmu.
- Bermetode. yakni mempunyai cara-cara tertentu yang paling tepat guan memudahkan pancapaian tujuan.
- Bersistem, yakni tersusun secar teratur dan konstisten dalam satu kesatuan yang bulat dan utuh.
- Bersifat universal, yakni berlaku secra umum dimana saja kapan saja .
-
Keilmiahan Pancasila
Pancasila memenuhi empat syarat sifat ilmiah sebagai mana diutarakan diatas, sehingga pancasila juga merupakan pengetahuan ilmiah. Keilmiahan pancasial itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Berobjek, yakni “materia” pancasila adalah tata cara hidup bangsa indonesia yang telah membudaya , dan objek “forma” Pancasila adalah rumusan yang otentik.
- Bermetode, yakni memakai metode “analitiko sintetik” yakni ajaran Notonagoro guna menganilisis rumusan sila-sila pancasila untuk dicocokkan dengan realitanya, kemudian hasilnya disintesakan dan akhirnya dirumuskan secara umum untuk dijadikan pedoman.
- Bersistem, yakni mempunyai susunan yang teratur dan konsisten dari kelima silanya sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, antara satu sila dengan sila lainnya mempunyai keterkaitan, sehingga tidak boleh dilepas-pisahkan satu sama lain.
- Bersifat universal, yakni unsur-unsur kelima sila pancasila benar-benar sesuai dengan kenyataan dan dapat berlaku secara umum dimana saja dan kapan saja tidak terbatas oleh ruang dan waktu .