Memahami Status dan Peran

Mahasiswa UT – Memahami Status dan Peran adalah sebuah karya dari seorang Nana Padmo. Bila merasa tertarik dengan tulisan dan pemikirannya silahkan ikuti akun sosial medianya. Karena disanalah beliau sering membagikan buah pikirannya.

***

Pernahkah kita melihat :

  1. Seorang yang memiliki STATUS (jabatan) direktur atau manager, tapi tidak berPERAN memberikan arahan (direction) atau mengelola (managing) perusahaan?
  2. Seorang yang memiliki STATUS suami atau istri, tapi tidak berPERAN sebagai suami atau istri?
  3. Seorang yang memiliki STATUS guru, tapi tidak berPERAN sebagai pendidik.

Ada banyaaak sekali orang, yang memiliki STATUS, tapi tidak memahami PERANnya.

Salah satu yang paling fatal, adalah ORTU.
Kenapa kusebut fatal..? Karena ortu itu bukan cuma ngurusin benda berupa dagangan atau dokumen. Melainkan ngurusin MANUSIA.
Bukan cuma membangun bisnis, melainkan membangun KEHIDUPAN.

Memahami Status dan Peran

STATUS ortu itu, berlaku sepanjang hidup. Sampai sang ortu tersebut meninggal pun, statusnya tetap berlaku.

Namun, PERAN ortu berubah sesuai usia anak :
~ ketika anak berusia 0-1 tahun, maka PERAN ortu adalah pemberi kehidupan (memberikan susu, menyuapi makanan), memelihara kehidupan (menjaga kebersihan anak, kesehatan, memberikan rasa aman, rasa dicintai) dll

~ ketika anak berusia 2-5 tahun, maka PERAN ortu adalah teman bermain, penanam nilai moral, penegak disiplin, pemberi stimulasi otak, memberi contoh, membangun kebiasaan baik, mengajarkan berpikir kritis, membangun kepercayaan diri dll

~ ketika anak berusia 6-12 tahun, maka PERAN ortu berganti lagi, lebih banyak menjadi teman curhat, memberikan arahan dan solusi, serta melakukan supervisi. Disiplin? Kebiasaan baik? Kemampuan berpikir kritis? Well itu sudah harus terbangun di fase sebelumnya, maka di fase ini tinggal memoles, dan menyempurnakan.

~ ketika anak berusia 13-17 tahun, maka PERAN ortu sudah berganti menjadi sahabat, konsultan dan team menghadapi hidup.

Baca juga:   Kita Berakal, maka Kita Berpikir dan Merencana

~ ketika anak berusia dewasa, ortu boleh pensiun dari PERANnya, dan hanya menjadi penonton dari jauh saja… Sesekali, ketika keadaan darurat, ortu dapat berperan sebagai penyelamat, pelindung, dan penyemangat.

Jadi, kalau banyak orang bilang, “Kok bisa ya, si Nana memberikan kemerdekaan dan membolehkan anak satu-satunya keluar rumah…” maka, kuharap penjelasan ini bisa memberikan jawaban.

Nana Padmosaputro,
Senin, 20 April 2020
~ repost, Selasa Pon, 10 April 2021, 01:37

***

Pangeran Arjuna
Kita ini twin flame apa gimana sih? pikiran kita kok mirip yah? 😂😂
Baca postingan2mu, aku merasa itu akuh (pansos nih gw, atau kepede’an, maaf)

Nana Padmo
Banyaaaaaaaaak banget orang yang punya pemikiran kayak kita. Tapi mereka menyimpannya saja, karena lingkungannya nggak kondusif.
Dulu aku juga diam. Karena sekalinya beropini selalu dikatain aneh. “Kamu kok aneh sih?”
Sampai saat ini, kawan-kawan SMP-SMAku (bahkan beberapa kawan kuliah) masih mengingatku sebagai “Ooooh… si aneh itu?”
Aku baru berani bicara ketika aku sudah mapan :
~ nggak tergantung siapa-siapa…
~ nggak butuh persetujuan siapapun…
~ nyaman dengan diri sendiri…
Barulah, setelah aku ‘coming out’ begini, aku baru tahu, ternyata banyaaaaaaaaak yang sepemikiran denganku.
Lalu jadi deh kita semua membentuk DUNIA MAYA ini sebagai komunitas yang sevibrasi…
***
Memahami Status dan Peran
Tulisan asli dapat di lihat disini…
Ikuti Nana Padmo di:
Twitter – @NanaPadmo
Facebook – Nana Padmo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *