Di jaman yang sudah sangat maju ini masih banyak yang belum memahami dengan baik etika dalam berkirim e-mail. Tahukah kalian mengirim e-mail yang buruk adalah kesalahan yang lebih fatal dari membuat CV yang asal-asalan. Berikut, Etika Berkirim e-Mail untuk Melamar Pekerjaan.
Seperti di bahas sebelumnya kalau e-mail yang buruk adalah kesalahan yang lebih fatal dari membuat CV yang asal-asalan. Karena kalau CV di umpamakan sebagai “wajah kita”, maka e-mail merupakan sapaanya.
Misal, wajah boleh cakep, tapi nyapa orang geplak kepala dari belakang. Boro-boro mau merhatiin wajah cakepnya, orangnya bakal keburu bete duluan lah? Nah, jadi gimana cara ‘menyapa’ yang benar?
Judul/subject e-mail.
Tulis subject e-mail yang relevan dengan posisi yang dilamar. Gak usah masukin nama di subject e-mailnya.
<salah> Job Application
<salah> Job Application – Nicky
<benar> Job Application – Digital Marketing Manager
Ini adalh trik yg di lakukan HRD untuk menyortir lamaran yangg masuk. Misal ada 10 posisi yang dibuka dan ratusan orang kirim nama bukanya posisi, HR nya bisa emosi duluan. Jadi, kalau nggk sebutin jabatan yang dilamar di judul e-mail, besar kemungkinan CV-nya gak bakal dinotice HRD.
Body/isi e-mail.
Ini nggak kalah pentingnya sama subject/judul e-mail. Jangan harap CV bakal dibuka HRD kalo gak ada e-mail yang di kirim nggk ada isinya.
Body e-mail itu kaya versi pendek dari cover letter. Isinya sebaiknya:
a. Salutation/Pembukaan
<Dear Mr./Ms. Wijaya>
atau kalo nggk tahu namanya, bisa
<Dear HR Manager>
b. Isinya harus jelas
Paragraf pertama, tujuan berkirim email, jelasin dengan, singkat padat, dan jelas
Paragraf kedua, sebutkan kualifikasi kamu yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar, DAN kontribusinya ke perusahaan.
Paragraf ketiga: Informasikan apa saja yang di-attach di e-mail.
Paragraf terakhir: penutup.
Percaya deh, dengan begini, HRD akan merasa kalau pelamar yang memang niat melamar dan bukan cuma iseng spam CV ke semua perusahaan. Walaupun memang kenyataannya kamu sebar CV, tapi perhatikan detail tiap pengiriman-nya. Jangan samapai ngirim ke perusahaan A isi emai perusahaan B.
File name.
Tahu nggk banyak yang kirim CV tapi nama filenya masih <document 1.pdf>
Itu jenis kesalah dasar yang fatal banget. Pastiin ngasih nama file yang baik dan benar;
<CV Whisnu Wardhana – Staff Pengajar>
Jenis file – nama – posisi.
Tips lainya
Sekarang banyak recruitment yang dibuka melalui job portal kaya Jobstreet atau Karir, bukan melalui e-mail langsung ke HRD lagi. Kalau kamu memang niat masuk keperusahaan itu dan merasa memenuhi kualifikasinya, cari tahu HRD nya dan kirim e-mail langsung ke beliau. It will show your persistence, dan kalau memang kamu qualified, itu akan membantu HR untuk mempersingkat waktu filtering ratusan application yang masuk instead of di job application.
But ONLY do it when you feel like really qualified. Kalo nggak, HRDnya bisa bete.