Apa itu Pseudocode dan Karakteristiknya

Mahasiswa UT, Apa itu Pseudocode dan Karakteristiknya – Pseudocode adalah cara untuk merancang algoritma atau langkah-langkah dalam pemrograman menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa manusia. Ini seperti membuat rencana langkah-demi-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas tanpa harus khawatir tentang sintaksis bahasa pemrograman tertentu.

Pseudocode membantu pengembang dalam perencanaan dan pemahaman algoritma sebelum mengubahnya menjadi kode pemrograman nyata. Ini adalah langkah awal dalam membuat program komputer.

Karakteristik Pseudocode

Jika ada yang menanyakan atau meminta Anda untuk menguraikan tentang karakteristik pseudocode maka ini adalah jawabannya.

Pseudocode adalah sebuah metode untuk merancang algoritma dengan menggunakan bahasa yang mirip dengan bahasa pemrograman manusia. Ini adalah tahap awal dalam pengembangan perangkat lunak di mana seorang pengembang merinci langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu tanpa khawatir tentang sintaksis bahasa pemrograman tertentu.

Karakteristik utama dari pseudocode adalah sebagai berikut:

Tidak Tergantung Bahasa Pemrograman

Pseudocode harus dirancang sedemikian rupa sehingga orang yang melihatnya dapat dengan mudah memahami apa yang sedang dijelaskan, bahkan jika mereka tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang bahasa pemrograman tertentu. Ini berarti pseudocode harus menghindari penggunaan detail teknis atau sintaksis bahasa pemrograman yang hanya dimengerti oleh para pengembang yang sudah sangat berpengalaman.

Contoh

Misalnya, kita ingin membuat pseudocode untuk menggambarkan proses sederhana seperti penjumlahan dua angka. Sebagai seorang pengembang yang merancang pseudocode, kita bisa menggunakan variabel abstrak seperti “angka1” dan “angka2” untuk mewakili angka-angka yang akan dijumlahkan, dan kita bisa menulis sesuatu seperti ini:

Karakteristik Pseudocode - Tidak Tergantung Bahasa Pemrograman

Dalam contoh ini, kita tidak perlu khawatir tentang sintaksis bahasa pemrograman tertentu seperti tanda sama dengan “=” yang digunakan dalam banyak bahasa pemrograman. Kita hanya menggambarkan langkah-langkah logis yang diperlukan untuk menjumlahkan dua angka, sehingga orang yang melihat pseudocode ini dapat dengan mudah memahami apa yang sedang dijelaskan, bahkan jika mereka tidak tahu bahasa pemrograman tertentu yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikannya.

 

Sederhana dan Jelas

Pseudocode harus tetap sederhana dan mudah dimengerti agar dapat memenuhi tujuannya yang paling mendasar: berkomunikasi secara jelas tentang bagaimana algoritma atau langkah-langkah tugas tertentu seharusnya dilakukan.

Pseudocode yang sederhana akan mengurangi potensi kebingungan atau ambiguitas dalam interpretasi, sehingga siapa pun yang membacanya dapat dengan cepat memahaminya.

Contoh

Mari kita anggap kita ingin membuat pseudocode untuk tugas sederhana menghitung rata-rata dari sejumlah angka yang diberikan. Dalam hal ini, pseudocode yang sederhana dan mudah dimengerti akan terlihat seperti ini:

Baca juga:   Pemandu dalam Pembelajaran Orang Dewasa

Dalam contoh ini, pseudocode ini sederhana dan mudah dimengerti. Ini menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil untuk menghitung rata-rata dari sejumlah angka, dan tidak ada ambiguitas dalam apa yang harus dilakukan oleh pengembang ketika mengubahnya menjadi kode pemrograman.

Keterbacaan yang baik seperti ini memungkinkan orang lain untuk dengan mudah memahami algoritma yang dijelaskan dalam pseudocode ini tanpa perlu pengetahuan khusus tentang bahasa pemrograman tertentu.

 

Langkah-langkah Terperinci

Pseudocode harus menguraikan setiap langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas atau masalah dengan sejelas mungkin. Ini mencakup rincian langkah-langkah pengambilan keputusan, perulangan, dan operasi matematika yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dengan merinci setiap langkah ini, pseudocode membantu menggambarkan logika algoritma dengan jelas dan secara sistematis.

Contoh

Misalkan kita ingin membuat pseudocode untuk mencari bilangan prima ke-10 dalam urutan bilangan prima. Pseudocode yang merinci setiap langkah akan terlihat seperti ini:

Pseudocode ini merinci langkah-langkah yang harus diambil untuk menemukan bilangan prima ke-10 dalam urutan bilangan prima. Ini mencakup perulangan untuk mencari bilangan prima hingga ke-10, pengambilan keputusan untuk memeriksa apakah suatu bilangan adalah prima atau tidak, serta operasi matematika seperti pembagian dan penambahan.

Dengan demikian, pseudocode ini memberikan pandangan yang sangat rinci tentang bagaimana algoritma bekerja.

 

Menggunakan Struktur Kontrol

Pseudocode harus dirancang dengan memanfaatkan struktur kontrol seperti perulangan (loop) dan pengambilan keputusan (if-else) untuk mengatur alur eksekusi algoritma. Struktur kontrol ini adalah komponen penting dalam pseudocode karena mereka memungkinkan kita untuk mengontrol bagaimana program berperilaku dalam berbagai situasi, mengambil keputusan berdasarkan kondisi tertentu, dan mengulangi langkah-langkah tertentu berulang kali.

Contoh

Misalkan kita ingin membuat pseudocode untuk mencari bilangan genap dalam rentang tertentu. Pseudocode akan menggunakan perulangan dan pengambilan keputusan sebagai berikut:

Karakteristik Pseudocode - menggunakan struktur kontrol

Dalam pseudocode ini, kita menggunakan perulangan (loop) untuk mengulangi langkah-langkah yang sama untuk setiap bilangan dalam rentang dari ‘batas_awal’ hingga ‘batas_akhir’. Selanjutnya, kita menggunakan pengambilan keputusan (if-else) untuk memeriksa apakah suatu bilangan adalah genap atau ganjil. Dengan struktur kontrol ini, pseudocode mengatur alur eksekusi algoritma untuk menampilkan informasi yang sesuai tentang setiap bilangan dalam rentang tersebut.

 

Penamaan Variabel Abstrak

Pseudocode menggunakan nama variabel abstrak yang umum, seperti “x” atau “y”, untuk menggambarkan data yang digunakan dalam algoritma. Ini adalah praktik yang umum dalam pseudocode karena membantu menghindari ketergantungan pada jenis atau tipe data tertentu.

Baca juga:   Meningkatkan Mutu Kinerja

Dengan menggunakan nama variabel yang umum, pseudocode tetap fleksibel dan dapat diterapkan dalam berbagai bahasa pemrograman yang berbeda tanpa perlu khawatir tentang jenis data yang spesifik.

Contoh

Misalkan kita ingin membuat pseudocode untuk menghitung jumlah elemen dalam sebuah daftar (list) tanpa memperhatikan tipe data elemen-elemen tersebut. Berikut adalah pseudocode yang menggunakan variabel abstrak “x” untuk menggambarkan elemen-elemen dalam daftar

Dalam contoh ini, kita menggunakan variabel abstrak “x” untuk menggambarkan elemen-elemen dalam daftar. Ini memungkinkan pseudocode ini untuk digunakan dengan daftar yang berisi berbagai jenis data, seperti angka, teks, atau bahkan objek kompleks, tanpa perlu menentukan jenis data secara spesifik.

Pseudocode ini hanya peduli dengan menghitung jumlah elemen dalam daftar, tidak peduli dengan jenis data yang sebenarnya digunakan. Ini adalah contoh bagaimana penggunaan variabel abstrak membantu menghindari ketergantungan pada jenis data tertentu dalam pseudocode.

 

Komentar dan Deskripsi

Pseudocode dapat diperkaya dengan komentar atau deskripsi tambahan yang berfungsi untuk menjelaskan langkah-langkah atau bagian-bagian tertentu dari algoritma yang mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Komentar ini berguna untuk memahami tujuan atau konteks dari langkah-langkah yang dijelaskan dalam pseudocode, serta untuk membantu pengembang atau pembaca lainnya memahami logika di balik setiap langkah.

 

Tidak Memperhatikan Kinerja

Pseudocode adalah alat desain yang terutama berfokus pada merinci logika dasar dari solusi masalah. Dalam tahap perancangan awal, pseudocode tidak perlu mempertimbangkan efisiensi atau kinerja algoritma.

Alih-alih, tujuan utamanya adalah untuk menggambarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan cara yang paling jelas dan komprehensif.

 

Tidak Menggunakan Sintaksis Bahasa Pemrograman Tertentu

Pseudocode adalah representasi abstrak dari algoritma, dan sebagai hasilnya, tidak boleh mengandung sintaksis bahasa pemrograman tertentu seperti tanda titik koma (;), tanda kurung kurawal ({ }), atau tanda kurung siku ([ ]).

Alasan utama untuk ini adalah untuk menjaga kejelasan dan kesederhanaan pseudocode, serta agar pseudocode tidak terkait dengan bahasa pemrograman tertentu.

 

Bisa Diubah Menjadi Kode Nyata

Pseudocode harus ditulis dengan kejelasan yang memadai sehingga dapat dengan relatif mudah diubah menjadi kode pemrograman yang sesungguhnya dalam bahasa pemrograman tertentu.

Ini berarti bahwa pseudocode harus merinci langkah-langkah dan logika dengan cukup detail sehingga seorang pengembang yang kompeten dalam bahasa pemrograman tertentu dapat mengambil pseudocode ini dan mengubahnya menjadi kode yang berfungsi dalam bahasa tersebut tanpa kesulitan yang berarti.

 

Penutup

Pseudocode adalah alat yang sangat berguna dalam perancangan algoritma karena memungkinkan pengembang untuk memikirkan logika algoritma tanpa terjebak dalam detail teknis dari bahasa pemrograman tertentu.

Ini membantu dalam pemahaman, komunikasi, dan pengujian algoritma sebelum mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman yang sebenarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *