5 Tips Investasi Reksa Dana untuk Mahasiswa

Mahasiswa UT, 5 Tips Investasi Reksa Dana untuk Mahasiswa – Flexing, alias pamer kekayaan yang sering dilakukan para crazy rich, belakangan lumrah kita temukan di media sosial. Hari ini beli Lambo, besok vlogging naik private jet, lusa bikin konten bagi-bagi jutaan rupiah di pinggir jalan, dan tiba-tiba berakhir di kantor Polisi karena terlibat kasus penipuan investasi bodong.

Nah, bagi kamu para calon investor, yuk lebih cerdas! Sekarang ada banyak investasi yang tidak memerlukan modal begitu besar. Reksa dana misalnya, di instrumen ini bahkan kamu bisa memulai investasi hanya dengan modal Rp100 ribu saja lho!

Namun agar investasi reksa dana bisa berjalan sesuai harapan, kamu perlu menyusun strategi yang tepat. Gimana caranya? Keep scrolling yuk untuk tahu lebih lanjut!

Mulai investasi hanya dengan modal Rp100 ribu

Sebelum berinvestasi, ada baiknya kamu mengatur rencana keuangan dengan matang terlebih dahulu. Jangan sampai gara-gara berinvestasi, manajemen keuanganmu malah jadi berantakan. Pastikan juga uang yang dipakai untuk investasi berasal dari “dana dingin” alias bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari yang sifatnya mendesak ya!

Buat investor pemula, reksa dana bisa menjadi pilihan instrumen investasi yang paling pas nih. Pasalnya, kamu bisa membeli reksa dana dengan harga minimal Rp100 ribu saja. Sangat terjangkau bukan? Jangan anggap enteng, meskipun nominalnya kecil tetapi bila dilakukan dengan rutin akan memberikan return yang besar juga guys!

 

Baca juga:   6 Kebiasaan Kecil yang Harus Mulai di Terapkan untuk Hidup Lebih Baik

Gak perlu khawatir jika pengetahuanmu tentang investasi masih terbatas

Memang banyak anak muda yang masih beranggapan bahwa investasi itu ribet dan sulit dilakukan. Padahal, sebenarnya terdapat banyak produk investasi yang memudahkan investor untuk menanamkan modalnya, tak terkecuali reksa dana. Dengan reksa dana, kamu yang masih minim pengetahuan tentang investasi pun bisa ikut serta menanamkan uangmu.

Sebagai investor pemula yang masih takut dengan risiko investasi, kamu bisa mencoba dulu investasikan uangmu di reksa dana pasar uang, karena selain tingkat risiko yang rendah, keuntungannya juga stabil lho.

Nah, kalau sudah mulai paham dengan seluk beluknya. Kamu bisa mencoba jenis reksa dana lain, seperti reksa dana pendapatan tetap dengan risiko menengah, atau reksa dana campuran dan saham yang memiliki risiko menengah-tinggi. Ingat, semakin tinggi risiko maka semakin tinggi peluang keuntungan yang didapat.

 

Kenali manajer investasi dengan baik

Di reksa dana kamu juga gak perlu repot menganalisis situasi pasar saham karena ada Manajer Investasi (MI) yang akan mengemban tugas tersebut. Nantinya, MI akan mengelola dan menginvestasikan uangmu agar bisa memperoleh keuntungan. Jadi, kamu hanya tinggal mempercayakan uangmu kepada MI dan duduk manis sembari menunggu investasimu berkembang.

Tapi, kamu juga wajib mencari tahu soal rekam jejak MI yang bakal kamu pilih ya. Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, gampang banget kok untuk mengetahui apakah MI yang kita tuju pernah terlibat kasus, atau pelanggaran hukum lainnya.

Perlu dicatat, MI di sini bukan lah perseorangan, melainkan sebuah badan yang telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelola dana dari para investor reksa dana.

Baca juga:   Drama setelah Lulus SMA: Kuliah, Kerja atau Nikah

 

Sesuaikan dengan jangka waktu investasi kamu

Dengan mempunyai target, maka kamu akan bisa lebih fokus untuk mencapai tujuan investasi. Biasanya, ada yang menargetkan jangka panjang dan jangka pendek. Semakin pendek jangka waktu investasi, maka pilihan reksa dana yang disarankan adalah reksa dana yang volatilitas nilai aktiva bersih (NAB)-nya rendah.

Namun untuk jangka panjang, maka pilihan reksa dananya akan semakin fleksibel, boleh yang volatilitasnya rendah atau yang tinggi karena mengharap imbal hasil yang besar. Untuk jangka waktu pendek (1-3 tahun), sangat disarankan untuk memilih reksa dana yang rendah fluktuasi seperti reksa dana pasar uang, atau pendapatan tetap.

Untuk jangka menengah (3-5 tahun), disarankan untuk memilih reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran. Sementara itu untuk kebutuhan dana pendidikan di atas 5 tahun, maka reksa dana saham bisa jadi pilihan.

 

Belajar, belajar, dan terus belajar

Situasi ke depan tak ada yang tahu. Makanya pengetahuan berinvestasi yang kamu jalani harus terus di-update ya. Selain itu, cobalah untuk mencari komunitas atau mentor yang bisa membimbingmu berinvestasi secara baik dan benar.

Tak bisa dipungkiri bahwa kebiasaan berinvestasi bisa membentuk karaktermu menjadi lebih bijak dalam hal pengeluaran. Perlahan kamu akan belajar menentukan kebutuhan mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang perlu dikesampingkan. Alhasil, kamu tak akan lagi menghamburkan uangmu untuk hal-hal yang sepele.

Sumber IDN Times

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *