Mahasiswa UT – Jurusan atau Program Studi (Prodi) di dunia kampus itu banyak. Untuk lebih mengenal dan mengetahui jurusan ini apa? prospek kerjanya gimana dan yang di pelajari apa? Maka kita memutuskan membuat rubik Jurusan / Prodi. Dan untuk jurusan yang akan di bahas sekarang adalah Jurusan Fisika Medis
Program studi Fisika Medis mempelajari penerapan prinsip-prinsip fisika untuk kepentingan kesehatan dan pengobatan. Cakupannya antara lain adalah diagnostik radiologi, yaitu penggunaan radiasi untuk mendiagnosa penyakit pada pasien melalui yang kita kenal dengan X-Ray/Rontgen/CT-Scan, Ultrasonography (USG); dan Terapi Radiasi, yaitu penggunaan radioaktif sebagai metode terapi kanker.
Pada program studi ini akan dipelajari mengenai prosedur operasionalnya, instalasi, pengujian, kontrol kualitas, kalibrasi, serta pemantauan prosedur keselamatan.
Masing-masing kampus memiliki kurikulum yang berbeda dalam pendekatan pengajarannya. Contohnya, Universitas Indonesia hanya menyediakan program magister untuk fisika medis.
Lain halnya dengan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Diponegoro yang memberikan program peminatan Fisika Medis dalam program FMIPA.
Sementara Universitas Matana dan Universitas Parahyangan cenderung untuk mempromosikan jurusan ini seperti jurusan yang berdiri sendiri. Artinya, kita tidak bisa memilih apakah mau ambil fisika saja atau fisika medis saja.
Jika memilih fisika medis, maka kita akan mempelajari fisika peminatan fisika medis hingga lulus.
Kenapa Kamu Memilih Jurusan Fisika Medis
Siapa bilang fisika nggak punya peranan dalam ilmu kesehatan? Nyatanya ilmu fisika cukup banyak diterapkan di dunia medis. Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan sinar-X atau X-Ray yang nggak cuma dipergunakan untuk memindai barang bawaan penumpang di bandara saja, tapi juga dipergunakan di rumah sakit.
Nah ini adalah salah satu bagian dari Fisika Medis. Saat ini teknologi kesehatan terus berkembang, karenanya dibutuhkan tenaga ahli yang dapat menguasai penggunaan teknologi dalam dunia medis dan mengembangkan inovasinya.
Selain itu, menurut standar internasional, dalam radiologi harus dilaksanakan oleh ahli yang berkompeten. Karenanya lulusan program studi Fisika Medis pasti akan sangat di butuhkan di masa depan.
Jadi, kalau kamu dari jurusan IPA sebelumnya. Jurusan Fisika Medis cocok banget. Apalagi kalau kamu menyukai mata pelajaran Fisika, kamu pasti bisa mengikuti perkuliahanya dengan cukup mudah.
Prospek Kerja Jurusan Fisika Medis
Lulusan program studi Fisika Medis memiliki prospek kerja yang mumpuni di bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan alam. Mereka dapat berkarir sebagai fisikawan medis, dokter spesialis radiologi, dan spesialis kedokteran nuklir/radiografer.
Oleh karena itu, jenjang karir untuk lulusan Fisika Medis terbilang luas. Dengan ilmu yang telah dimiliki dan kebutuhan nakes akan Fisikawan Medis, masih banyak tempat yang dapat diisi dengan keberadaan lulusannya.
Selain menjadi Fisikawan Medis, lulusan Fisika Medis dapat menjadi dosen, peneliti, ahli radiologi, Ahli Fisika, Ahli Teknik Nuklir, Ahli Teknologi Radiologi, Ahli Kedokteran Nuklir, dan masih banyak lagi.
Program S2 yang ditawarkan juga cukup menarik seperti menjadi Ahli Kedokteran Nuklir, Radiotherapist, Ahli Nuklir, dan masih banyak lagi.
Memang, keberadaan Fisikawan Medis masih minim jika dibandingkan dengan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
Institusi dan tenaga pengajarannya juga belum bisa terbilang terlalu banyak.
Kebanyakan disiplin ilmu yang diberikan lebih banyak berada di mancanegara, dengan kemajuan teknologi yang lebih pesat daripada kita. Namun, hal tersebut bukan menjadi halangan bagi kita untuk tidak bertindak untuk membantu.
Jadi gimana? tertarik untuk masuk jurusan Fisika Medis. Untuk pembahasan jurusan lain bisa langsung cek di Jurusan / Prodi. Jangan sampai nyesel pas nanti udah kuliah gara-gara salah pilih jurusan,.
Sampai jumpa lagi.