Mahasiswa UT – Bagaimana cara membuat membuat CV yang menarik? Itu adalah pertanyaan sejuta umat bagi para lulusan baru. Kenapa bisa begitu? Karena CV adalah personal brand yang pertama orang lihat saat mengajukan lamaran pekerjaan.
Apa itu CV?
CV atau Curriculum Vitae adalah dokumen yang memberi informasi tentang kualifikasi seorang pencari kerja. Informasi yang di cantumkan dalam sebuah daftar riwayat hidup mencakup data pribadi, latar belakang pendidikan, prestasi, keterampilan, pengalaman profesional, dan lain-lain.
Kata Curriculum Vitae ini di ambil dari Bahasa Latin yang berarti “perjalanan hidup saya.” Karena di gunakan untuk melamar pekerjaan, isi CV harus memuat informasi yang mampu menggambarkan pengalaman baik dari segi profesional dan akademis.
Perbedaan CV, Resume, dan Cover Letter
Salah satuhal yang sering di bahas saat membuat sebuah curriculum vitae adalah: apa bedanya CV dengan resume?
Dari sudut kaca mata awam CV dan resume memang terlihat serupa. curriculum vitae dan resume sama-sama berisi daftar riwayat hidup, yang menjadi pembeda adalah tujuan serta panjang tulisan dari keduanya.
CV biasanya terdiri atas dua halaman atau lebih, dan berisi pengalaman kerja, deskripsi pekerjaan, latar belakang pendidikan, dan prestasi serta pencapaian dalam hal akademis dan profesi secara terperinci. CV ini ditulis runut sesuai kronologis waktu, lengkap dengan deskripsi dari tiap poin yang disampaikan karena CV memang dirancang untuk memberikan penjelasan lengkap mengenai perjalanan karir seseorang.
Sedangkan resume (atau résumé) adalah dokumen yang berisi ringkasan skill, kualifikasi, pengalaman, dan juga latar belakang pendidikan kamu. Kata kuncinya disini adalah ringkasan, jadi jika diibaratkan, resume merupakan versi singkat dari CV. Resume umumnya hanya terdiri atas satu halaman—maksimal dua halaman—dan tidak harus dituliskan dalam format kronologis. Kita bisa menyesuaikan isi resume dengan apa yang ingin ditonjolkan di dalamnya sesuai dengan lowongan yang kita lamar.
Perbedaan-perbedaan tersebut yang membuat CV dan resume berbeda di kapan penggunaanya di berbagai negara. Misalnya di Amerika Serikat, di negeri paman Sam ini CV biasa digunakan untuk melamar posisi di bidang pendidikan (akademis), penelitian, medis, beasiswa, atau hibah. Sementara untuk melamar pekerjaan di profesi lainnya seperti swasta maupun NGO, dokumen yang diminta adalah resume.
Berbeda dengan Amerika Serikat, negara-negara lain di Uni Eropa, Afrika, Asia—seperti Indonesia, CV digunakan untuk melamar di berbagai segi/bidang profesi baik swasta, pemerintahan, non-profit, dan tentunya juga pendidikan.
Selain CV dan resume, ada lagi dokumen terkait yang kerap diminta dalam melamar pekerjaan maupun beasiswa. Yaitu, cover letter!
Cover letter atau surat lamaran adalah sebuah surat pengantar dari dokumen curriculum vitae atau resume yang akan kamu kirimkan untuk melamar sebuah posisi tertentu. Tentunya berbeda dengan CV dan resume yang berisi riwayat hidup serta pengalaman profesional kamu.
Jenis CV sesuai Kualifikasi Pendidikan
Banyak banget yang mengira bahwa CV hanya dibuat untuk lulusan Perguruan Tinggi yang ingin melamar kerja. Padah tidak seperti itu. Lulusan SMA/sederajat juga harus bisa membuat CV yang baik, benar dan menarik Karena CV ini tidak hanya di buat untuk melamar pekerjaan, tapi juga akan di minta saat kamu ingin mengajukan beasiswa. Alasanya, banyak penyedia beasiswa yang mencantumkan curriculum vitae sebagai salah satu persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh peminatnya.
Hal ini di dasarkan pada CV yang digunakan untuk keperluan akademik (mendaftar beasiswa, mendaftar kuliah) maupun keperluan non-akademik (mendaftar kerja, mendaftar organisasi/kepanitiaan). Beda keperluan, tentu berbeda pula informasi yang dicantumkan di dalam curriculum vitae. Belum lagi jika kita harus menyesuaikan isi di CV-mu dengan instansi/profesi yang ingin kita tuju.
Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk mengetahui jenis-jenis CV sesuai dengan keperluannya masing-masing. Berikut, jenis-jenis CV sesuai dengan jenjang pendidikan!
Membuat CV untuk Lulusan SMA
Lulusan SMA, bikin CV buat apa?
Eitss, jangan salah, lulusan SMA juga perlu tahu bagaimana menyusun CV yang baik dan benar. Jadi, apa aja sih elemen yang harus ada di dalam sebuah curriculum vitae untuk anak SMA yang ingin daftar beasiswa?
- Data Diri. Ini sudah wajib ada di dalam CV, kalau nggak, gimana caranya penyedia beasiswa akan menghubungi kamu jika kamu diterima. Di dalam data diri ini yang harus kamu tuliskan antara lain: nama lengkap, alamat tempat tinggal, kontak (nomor ponsel atau nomor telepon rumah), dan juga alamat e-mail. Tambahan, jika beasiswa yang kamu apply meminta informasi tambahan seperti tinggi badan, berat badan, dan golongan darah, kamu juga bisa memasukkan informasi tersebut di sini.
- Riwayat Pendidikan. Di bagian ini, kamu nggak perlu memasukkan pendidikan kamu dari jenjang awal seperti TK atau SD. Kamu cukup mencantumkan asal SMA serta jurusan yang kamu tempuh.
- Prestasi. Disini adalah bagian untuk kamu pamer atas prestasi-prestasi yang kamu miliki semasa sekolah. Penyelenggara beasiswa pasti akan suka kalau menemukan pendaftar yang memiliki segudang prestasi, jadi dengan memasukkan prestasi kamu ke dalam CV, kesempatan untuk diterima di beasiswa tersebut akan semakin besar. Catatan, prestasi yang dimasukkan harus prestasi yang relevan atau nyambung dengan beasiswa yang kamu pilih.
- Pengalaman Organisasi. Pengalaman organisasi juga jadi nilai lebih bila kamu akan mendaftar beasiswa. Kalau kamu memasukkan ini ke dalam CV-mu, sertakan juga bukti berupa sertifikat atau piagamnya.
- Referensi. Terkadang, ada beasiswa yang memintamu untuk mencantumkan referensi dari guru atau pembimbing yang paham akan kualifikasi maupun project yang kamu kerjakan. Jika kamu mendaftar beasiswa ini, pastikan kamu menghubungi guru terkait untuk meminta izin mencantumkan data dirinya sebagai referensi.
Membuat CV untuk Lulusan SMK
Anak SMK, terutama yang ingin langsung bekerja setelah lulus, juga harus tahu gimana caranya membuat curriculum vitae yang ciamik baik itu untuk mendaftar kerja maupun melanjutkan pendidikan. Kurang lebih poin-poin yang harus kamu masukkan ke dalam curriculum vitae tersebut sama dengan apa yang ada di dalam CV untuk anak SMA, namun karena anak SMK mempelajari hal-hal yang lebih spesifik, ada baiknya kalau kamu juga memasukkan hal-hal berikut ke dalam CV-mu kelak:
- Keterampilan terkait. Kamu lulusan SMK Teknik Otomotif? Cantumkan kemampuanmu terkait dunia permesinan saat kamu menyusun CV. Kamu lulusan SMK Tata Boga? Jangan malu untuk ‘memamerkan’ keahlianmu dalam bidang food and beverage di CV-mu. Perusahaan tempat kamu melamar pasti akan senang mengetahui calon pegawainya memiliki skill yang mumpuni di bidang yang spesifik.
- Pengalaman kerja atau magang. Kamu pernah magang atau melakukan praktik kerja lapangan? Akan lebih baik kalau pengalamanmu tersebut kamu cantumkan di dalam CV. Ini akan menjadi nilai tambah yang bagus banget lho di mata perusahaan.
- Pengalaman organisasi. Sayang banget kalau kamu nggak memanfaatkan pengalaman organisasi kamu selama bersekolah untuk melengkapi CV, gaes. Kamu bisa cantumkan beberapa pengalaman organisasi yang relevan dan mendukung keterampilan yang kamu miliki ataupun yang menjadi kebutuhan utama di bagian akademik/non-akademik.
Membuat CV untuk Mahasiswa dan Fresh Graduate
Nah, buat mahasiswa dan fresh graduate, curriculum vitae adalah sebuah dokumen yang hukumnya wajib untuk kamu miliki. Berbagai kegiatan di dunia kuliah akan membutuhkan curriculum vitae sebagai persyaratan pendaftarannya; mulai dari kepanitiaan, organisasi, hingga magang dan relawan. Begitupula ketika kamu telah lulus dan hendak mendaftar kerja; CV pasti akan menjadi salah stau persyaratan utama yang diminta oleh perusahaan tempatmu melamar. Nah, bagi mahasiswa dan fresh graduates yang hendak membuat CV, sebaiknya sertakan hal-hal berikut ini:
- Data Diri. Pada kolom data diri, kamu harus mencantumkan identitas aslimu lengkap dengan kontak yang bisa dihubungi seperti nomor ponsel ataupun e-mail. Jika kamu memiliki website yang berisi portofolio hasil karyamu, kamu juga bisa lho mencantumkannya di sini.
- Riwayat Pendidikan. Kamu nggak perlu memasukkan pendidikan sekolah dasar dan taman kanak-kanak di sini. Cukup cantumkan di mana kamu bersekolah saat SMA, di mana kamu berkuliah saat ini, beserta pendidikan non-formal lain yang pernah kamu ikuti seperti kursus atau workshop yang relevan.
- Pengalaman magang/kerja. Ini elemen yang penting, nih! Kalau kamu pernah magang, freelance, atau bekerja paruh waktu, kamu bisa memasukkan hal-hal tersebut ke dalam CV-mu. Pengalaman tersebut berharga banget lho, karena perekrut akan melihat kamu sebagai pribadi yang berpengalaman dalam bidangmu.
- Pengalaman organisasi. Nggak punya pengalaman magang/kerja? Nggak usah khawatir. Kamu bisa memasukkan pengalamanmu berorganisasi di kampus ke dalam CV.
- Pengalaman kepanitiaan dan relawan. Kalau kamu pernah tergabung dalam sebuah kepanitiaan atau kegiatan relawan, kamu juga bisa lho memasukkan hal tersebut ke dalam CV. Pengalaman tersebut bisa menunjang kans kamu untuk diterima di lowongan yang kamu lamar.
- Karya Ilmiah, Paper, dan Publikasi. Jika semasa kuliah kamu pernah membuat karya ilmiah atau memiliki publikasi di Jurnal bergengsi, oke banget, lho, kalau dicantumkan ke dalam CV-mu, apalagi jika ditujukan untuk keperluan akademis.
- Keterampilan pendukung. Nggak lupa kamu juga harus mencantumkan keterampilan pendukung yang relevan dengan posisi yang kamu daftar. Misal, kamu mendaftar untuk magang di posisi graphic designer, kamu bisa mencantumkan kemampuan mengoperasikan Adobe Illustrator dan Photoshop ke dalam CV-mu.
***
Sekian untuk Artikel kali ini. Tetap semangat mengejar mimpi dan citamu.
Sumber referensi: