Mahasiswa UT, Macam-macam Contoh Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini – Perkembangan kognitif pada anak usia dini mengacu pada seperangkat kemampuan intelektual yang peneliti anggap ‘normal’ untuk bayi, balita, anak prasekolah atau taman kanak-kanak. Dengan kata lain, ini adalah kuantifikasi, atau sistematisasi tentang seberapa banyak yang harus dapat dilakukan atau dipahami oleh seorang anak pada usia tertentu.
Selama perkembangan kognitif anak usia dini, mereka belajar untuk memproses dan mengatur informasi dengan lebih baik, untuk membentuk dasar pemahaman tentang dunia di sekitar mereka. Namun, antara dua dan tiga tahun, penguasaan bahasa dan pemikiran logis sering tertinggal dari rasa ingin tahu dan dorongan anak untuk mengekspresikan diri.
Hal ini dapat menyebabkan banyak frustrasi bagi orang tua dan anak-anak — itulah sebabnya amukan pada usia ini sangat umum. Berikut ini telah kami rangkum macam-macam contoh pengembangan kognitif anak usia dini.
Aktivitas Kognitif Untuk Daya Ingat Anak Usia Dini
Menyembunyikan dan menemukan objek
Sembunyikan sebuah benda di bawah handuk atau selimut dan minta balita untuk menunjukkannya, atau goyangkan sebuah benda di antara tangan Anda. Ini membantu mengembangkan memori jangka pendek dan visual, kemampuan untuk membentuk gambaran mental ketika suatu objek tidak dapat dilihat secara langsung.
Lagu anak-anak, cerita, dan nyanyian bersama
Pengulangan mendorong pembentukan ingatan jangka panjang, pola dan urutan yang ditemukan dalam sajak dan lagu sederhana lebih mudah untuk diikuti oleh pikiran muda. Saat anak tumbuh lebih akrab dengan sajak, cerita, atau lagu anak-anak, berhentilah sejenak sebelum bagian berikutnya atau tutupi kata berikutnya dan mintalah mereka untuk mengisi bagian yang kosong. Lagu dengan tindakan atau koreografi terkait dapat membantu anak anda belajar bereaksi terhadap isyarat.
Permainan huruf dan angka
Huruf dan angka adalah dasar untuk penalaran bahasa dan matematika, jadi merupakan ide yang baik untuk mengenalkan anak anda dengan alfabet dan berhitung sebelum prasekolah dan taman kanak-kanak. Pelajari lagu alfabet, mainkan dengan blok alfabet atau magnet, atau rekatkan guntingan huruf ke objek yang namanya dimulai dengan huruf itu.
Aktivitas Kognitif Untuk Logika Anak Usia Dini
Rutinitas dan Prosedur Sederhana
Untuk contoh pengembangan kognitif anak usia dini, melakukan rutinitas sehari-hari merupakan faktor yang penting. Antara usia 2 dan 3, anak-anak usia dini harus mengembangkan kemampuan untuk menanggapi instruksi sederhana dan mulai membentuk rutinitas.
Saat tiba waktunya untuk berpakaian, tawarkan dua pilihan pakaian. Saat tiba waktunya makan, tawarkan pilihan di antara dua camilan yang berbeda. Dengan cara ini anda memenuhi keinginan anak untuk mandiri sambil tetap memegang kendali.
Menyortir Ukuran, Bentuk, dan Warna
Contoh pengembangan kognitif anak usia dini lainnya yaitu anak harus dapat mengatur dan mengklasifikasikan objek — bentuk dan warna adalah dua cara termudah untuk mengkategorikan. Mintalah mereka menyortir balok, bentuk, atau pasak mainan berwarna dari besar ke kecil atau minta mereka memilih mainan dengan bentuk atau warna tertentu saja.
Kesimpulan
Beda orang, beda langkah. Perkembangan kognitif anak tidak mengikuti jadwal yang ditentukan — koneksi mental setiap anak terbentuk dengan kecepatannya sendiri. Interaksi dan bermain dapat mempercepat proses ini tetapi tidak menjaminnya.
Oleh karena itu, pastikan selalu untuk mendampingi proses belajar anak dan menggunakan barang-barang pendukung seperti mainan maupun alat yang digunakan sehari-hari agar kemudian anak dapat membedakan mana mainan dan mana yang bukan mainan.