Mahasiswa UT, Cara Menghitung Return of Investment – Return of Investment (ROI) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur efektivitas suatu investasi. Ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dibandingkan dengan jumlah yang diinvestasikan.
ROI dihitung sebagai persentase dari investasi awal yang dikembalikan kepada investor. Semakin tinggi ROI, semakin baik pengembalian dari investasi tersebut.
ROI dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis investasi, seperti saham, properti, bisnis, atau proyek.
Kenapa Return of Investment digunakan dalam mengukur efektivitas suatu investasi.
Return on Investment (ROI) digunakan dalam mengukur efektivitas suatu investasi karena ia memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa baik suatu investasi dalam menghasilkan keuntungan atau pendapatan dibandingkan dengan jumlah yang diinvestasikan.
ROI dihitung sebagai persentase dari investasi awal yang dikembalikan kepada investor, sehingga memudahkan untuk membandingkan dengan investasi lain.
Selain itu, ROI dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis investasi, seperti saham, properti, bisnis, atau proyek. Ini membuatnya sangat fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai situasi dan kondisi.
ROI juga memungkinkan investor untuk menentukan apakah suatu investasi layak dilakukan dengan membandingkan tingkat ROI dengan tingkat pengembalian yang diharapkan dari jenis investasi yang sama atau jenis investasi lainnya.
ROI juga memungkinkan investor untuk mengukur efektivitas dari manajer investasi atau manajer proyek dengan membandingkan tingkat ROI dari investasi yang diperoleh dengan tingkat ROI yang diharapkan dari jenis investasi yang sama atau jenis investasi lainnya.
Semua ini menyebabkan ROI menjadi salah satu ukuran yang paling umum digunakan dalam mengukur efektivitas suatu investasi.
Cara Menghitung Return of Investment
Untuk menghitung return of investment (ROI),
Anda bisa menggunakan rumus berikut: (keuntungan atau pendapatan – investasi awal) / investasi awal x 100%.
Ini akan memberikan Anda persentase ROI dari investasi Anda.
Misalnya, jika Anda menginvestasikan $100 dan mendapatkan keuntungan sebesar $110, maka ROI Anda adalah: (110 – 100) / 100 x 100% = 10%.
Sebagai contoh, jika Anda membeli sebuah properti senilai $200.000 dan Anda menyewakannya dengan harga sewa tahunan sebesar $24.000, maka ROI Anda adalah: ($24.000 – $200.000) / $200.000 x 100% = -88%.
Artinya, Anda kehilangan 88% dari jumlah yang diinvestasikan dalam properti tersebut setiap tahun. Namun, jika Anda menjual properti tersebut dengan harga $240.000 setelah beberapa tahun, maka ROI Anda adalah: ($240.000 – $200.000) / $200.000 x 100% = 20%.
Artinya, Anda mendapatkan kembali 20% dari jumlah yang diinvestasikan dalam properti tersebut.
Atau sebagai contoh lain, jika anda membeli saham seharga $1000 dan setelah 1 tahun harga saham tersebut naik menjadi $1200, maka ROI Anda adalah: ($1200 – $1000) / $1000 x 100% = 20%.
Artinya anda mendapatkan keuntungan 20% dari jumlah yang diinvestasikan dalam saham tersebut.
Perlu diingat bahwa dalam mengevaluasi suatu investasi, ROI tidak selalu menjadi satu-satunya faktor yang harus diperhatikan, namun ia dapat digunakan sebagai salah satu ukuran yang penting dalam mengukur efektivitas suatu investasi.
Alternatif Return of Investment
Selain Return on Investment (ROI), ada beberapa rasio atau ukuran lain yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas suatu investasi, diantaranya:
- Net Present Value (NPV) yang mengukur nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari suatu investasi.
- Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang membuat nilai sekarang dari arus kas masa depan dari suatu investasi sama dengan nilai awal investasi.
- Benefit Cost Ratio (BCR) adalah rasio antara manfaat yang diharapkan dari suatu investasi dan biaya yang dikeluarkan.
- Payback period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan jumlah modal yang diinvestasikan dalam suatu proyek.
- Profitability Index (PI) adalah perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari suatu investasi dengan modal yang diinvestasikan.
Semua ukuran ini dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai jenis investasi dan membuat keputusan investasi yang lebih baik. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu ukuran yang paling baik untuk semua situasi dan kondisi, dan sebaiknya digunakan kombinasi dari beberapa ukuran untuk mengevaluasi suatu investasi.