8 Model Pengambilan Keputusan

Mahasiswa UT, 8 Model Pengambilan Keputusan – Tulisan ini merupakan materi belajar yang digunakan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah EKMA4116 – Manajemen pada kegiatan belajar Tutorian Online atau Tuton UT.

***

Fungsi-fungsi Manajemen

Pengambilan keputusan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing (memenuhi kebutuhan dan mengatur Sumber Daya Manusia), controlling (melakukan kontrol), directing (mengarahkan), dan decision making (pengambilan keputusan).

  • Perencanaan adalah serangkaian petunjuk dan ketetapan apa yang dibutuhkan untuk dicapai, menetapkan prioritas dan target kinerja.
  • Pengorganisasian adalah semua rancangan organisasi atau devisi khusus, unit, atau pelayanan yang menjadi tanggungjawab manajer, merancang hubungan pelaporan dan pola interaksi yang diinginkan.
  • Staffing adalah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dan mempertahankannya, mengembangkan dan memelihara tenaga kerja melalui berbagai strategi dan taktik. Menetapkan posisi, memberi tugas pada team work, mendistribusikan wewenang dan tanggungjawab adalah komponen yang sangat penting dari fungsi pengorganisasian.
  • Controling adalah mengontrol aktivitas dan kinerja, serta melakukan tindakan yang tepat untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan kinerja.
  • Directing adalah memulai tindakan di dalam organisasi melalui kepemimpinan yang efektif, motivasi, dan komunikasi dengan bawahan.
  • Decision making adalah fungsi yang sangat penting untuk semua fungsi manajemen yang telah disebutkan sebelumnya dan cara-cara fungsi manajemen pengambilan keputusan yang efektif berdasarkan pada pertimbangan manfaat dan ditarik dari berbagai alternative. (Thompson et al., n.d.)

Model Pengambilan Keputusan

Manajer pada semua tingkatan organisasi membuat keputusan, dengan demikian mereka membuat pilihan.

Misalnya manajer puncak membuat keputusan tentang tujuan organisasi mereka, dimana menempatkan fasilitas perusahaan atau pasar baru apa yang akan dimasuki. Manajer tingkat menengah membuat keputusan tentang jadwal produksi, masalah kualitas  produk, meningkatkan pembayaran dan disiplin pegawai.

Pengambilan keputusan bukan hanya pekerjaan manajer, tetapi pekerjaan semua orang yang berpengaruh terhadap pekerjaan dan organisasinya, terutama untuk memperbaiki kinerjanya.

Turpin dan Marais membandingkan Antara teori dan praktek pembuatan keputusan dengan melakukan penelitian pada enam orang pengambil keputusan terkemuka tentang gaya pengambilan keputusannya dan teknologi pendukung dalam pengambilan keputusannya.

Ditemukan variasi yang signifikan dalam gaya pengambilan keputusan secara individual, tetapi ada tema sentral yang muncul yaitu pentingnya sensitivitas dalam konteks pengambilan keputusan, informasi yang dapat dikumpulkan dan penggunaan intuisi.

Ada 8 model dalam pengambilan keputusan (Turpin and Marais, 2004).

  1. Rasional Model (The Rational Model)

Manajer yang rasional melihat asumsi bahwa seorang pengambil keputusan yang rasional dan dengan informasi yang lengkap. Proses pengambilan keputusan yang rasional terdiri dari beberapa langkah sebagaimana diberikan oleh Simon pada tahun 1977 (Turpin and Marais, 2004):

  • Intelligence: menemukan kesempatan untuk membuat keputusan
  • Design: menemukan, mengembangkan dan menganalisis kemungkinan jalur-jalur untuk melakukan tindakan.
  • Choice: memilih jalur tertentu untuk melakukan tindakan dari alternative yang tersedia; dan
  • Review: menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Baca juga:   Pengertian Teknik Pointilis dan Pengaruhnya dalam Dunia Seni

Di dalam rasionalitas yang sempurna atau klasik, metode analisis keputusan digunakan untuk menilai  manfaat pada setiap pilihan selama fase pemilihan dengan menggunakan nilai numerik. Alternatif dengan manfaat yang paling tinggi yang dipilih (Turpin and Marais, 2004).

Dengan demikian manajer harus mempunyai informasi yang lengkap tentang semua alternative, tentang manfaat dan konsekuensinya, kemudian dihitung mana alternative yang lebih baik, dan urutan prioritasnya.

 

  1. The Model of Bounded Rationality (Model Rasional yang Terbatas) (Simon’s, 1979)

Salah satu model pengambilan keputusan adalah The Model of Bounded Rationality. Manajer yang rasional tidak selalu mempunyai informasi yang lengkap dan pilihan yang optimal tidak selalu diperlukan.

Menurut Simon (1979) “perilaku rasional manusia dibentuk oleh sebuah gunting yang mempunyai dua pisau  yang terbentuk dari lingkungan tugas dan kemampuan menghitung dari aktornya”. Gunting ini memotong masalah yang besar menjadi masalah yang jauh lebih kecil yang ketika dicari nampak. Rasionalitas yang terbatas (bounded rationality) ditandai dengan aktivitas mencari dan memuaskan. Alternatif dicari  dievaluasi secara berurutan. Jika sebuah alternative telah memenuhi kriteria minimum secara implisit maupun eksplisit, maka dikatakan memuaskan dan pencarian selesai.

Proses pencarian  mungkin lebih mudah dengan mengidentifikasi aturan di lingkungan tugas. Meskipun Simon telah mengklaim teori bounded rationality (rasionalitas yang terbatas), tetap saja perilaku rasionalitas. Untuk alasan ini, sejumlah peneliti seperti Huber (1981) dan Das dan Tang (1999) tidak memisahkan antara rationalitas sempurna dan rasionalitas yang terbatas di dalam klasifikasi model –model pengambilan keputusan (Turpin and Marais, 2004).

 

  1. The Incrementalist View

Pandangan incremental logis melibatkan proses langkah demi langkah tindakan incremental (sedikit demi sedikit) dan tetap menggunakan strategi yang terbuka untuk menyesuaikan.

Read more... / Baca selengkapnya...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *