5 Alasan untuk Kamu jadi Karyawan

Mahasiswa UT, 5 Alasan untuk Kamu jadi Karyawan – Banyak manfaat menjadi seorang entrepreneur. Kamu bisa membuka banyak lapangan pekerjaan, memiliki kekayaan yang melimpah, berkontribusi besar bagi lingkungan sekitar, dan lainnya.

Meski begitu, bukan berarti semua orang harus jadi pengusaha dan posisi karyawan seolah-olah memiliki level lebih rendah.

Di bawah ada lima alasan kenapa kamu gak perlu minder atau merasa buruk karena sudah nyaman menjadi karyawan. Ingin tahu lebih lanjut? Baca terus sampai selesai, ya!

Memprioritaskan rasa aman

Bukan rahasia lagi untuk menjadi pengusaha sukses gak mudah. Ada banyak pengorbanan yang mesti dilakukan, salah satunya risiko penghasilan yang tak tentu.

Gak semua orang bisa nyaman dengan kondisi tersebut. Kamu termasuk salah satu yang menjadikan rasa aman finansial sebagai prioritas. Dengan pertimbangan itulah kamu lebih memilih bekerja sebagai karyawan daripada bikin bisnis sendiri. Bagimu, punya penghasilan tetap tiap bulan jauh lebih utama.

 

Financial Security tidak selalu diraih melalui bisnis sendiri

Kamu gak menampik bahwa mengandalkan gaji saja sangatlah berbahaya bagi kondisi finansial. Sewaktu-waktu ada hal tak terduga terjadi dan kamu gak bisa berpenghasilan lagi, tentu akan jadi masalah bila sumber pendapatan hanya dari gaji semata.

Meski begitu, untuk mencapai financial security gak harus melalui jalur bisnis. Ada banyak instrumen investasi lain yang dapat kamu gunakan supaya kondisi keuanganmu aman. Makanya, kamu nyaman-nyaman aja jadi karyawan.

 

Baca juga:   Jasa Sedot WC Sunter Jakarta Utara

Menjadi karyawan cocok untuk orang yang tidak mempunyai self-discipline

Menjadi seorang pengusaha gak bisa disamakan saat menjadi karyawan. Ketika kamu punya bisnis sendiri, waktu sangatlah fleksibel. Kamu gak lagi bertanggung jawab terhadap atasan, karena posisi itu kamu pegang sendiri.

Itulah kenapa self-discipline penting banget bagi entrepreneur. Terlalu santai, bisa-bisa bisnis yang dijalankan berantakan. Goals yang dibuat pun jadi tidak tercapai.

Sadar bukan tipe orang seperti itu, membuatmu nyaman-nyaman saja menjadi karyawan. Kerja di perusahaan orang dituntut untuk selalu ready dan masuk kantor sekalipun kamu lagi malas. Justru kamu butuh “paksaan” seperti itu supaya produktif.

 

Kamu bukan seorang risk-taker

Menjalani wirausaha mau tak mau akan berhadapan dengan berbagai risiko yang harus diambil jika ingin bisnismu sukses. Mulai dari jenis bidang usaha yang akan digeluti, pemilihan rekan bisnis, lokasi tempat usaha, dan banyak risiko lain yang harus diputuskan.

Sadar akan hal itu, kamu gak tertarik menjadi seorang pengusaha. Bagimu keputusan yang harus diambil di pekerjaan saat ini saja sudah ruwet, apalagi jika menjadi seorang entrepreneur.

 

Kamu sudah bahagia dengan pilihanmu saat ini

Inilah alasan terpenting kenapa kamu gak perlu merasa buruk karena gak tertarik menjadi pengusaha. Setiap orang punya jalan bahagianya sendiri. Jika hidup yang sedang dijalani saat ini sudah membuatmu puas, tak perlu pusing memikirkan opini orang lain.

Toh, mereka yang kerap menghakimi pilihanmu untuk nyaman menjadi karyawan gak akan bertanggung jawab apabila ternyata kamu rugi saat membuka bisnis, kan? Maka dari itu, selama kamu sudah happy dengan kehidupanmu, jalani saja.

 

***

Dengan penjelasan tadi semoga memberimu perspektif baru kenapa menjadi karyawan itu bukanlah “aib”, dan berpikir jadi pengusaha suatu kewajiban. Semua kembali pada pilihan individu masing-masing. Selama bekerja dengan orang lain sudah bikin dirimu bahagia, maka gak perlu merasa buruk sudah memilih jalan tersebut.

Baca juga:   Mengeluh, namun Bukan Kaum "tapi"

 

Sumber: IDN Times

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *