Pendidikan Jarak Jauh dalam Konsep Metaverse University

Mahasiswa UT, Pendidikan Jarak Jauh Dalam Konsep Metaverse University – Universitas Terbuka, biasa disebut UT adalah salah satu kampus pertama yang menjalakan perkuliahan menggunakan sistem pembelajaran Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Jauh sebelum pendemi melanda UT telah menjalankan perkuliahan dengan sistem pembelajaran PJJ. Mempunyai visi pendidikan terbuka untuk siapa saja dan di mana saja, PJJ dipilih agar semua orang tetap dapat melanjutkan pendidikan tingginya, tanpa meninggalkan kesibukan dan pekerjaannya.

 

Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka

Dalam sudut pandang Universitas Terbuka, semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam belajar, dan tidak seorang pun kehilangan kesempatan belajarnya karena alasan geografis, kesehatan, pekerjaan, dan sebagainya.

Mendapatkan suasana yang kondusif untuk belajar secara mandiri dan memungkinkan mahasiswa memiliki akses kepada berbagai media dan sumber belajar adalah tugas utama dari institusi/lembaga pendidikan.

Proses pembelajaran melibatkan interaksi dan komunikasi, yaitu peserta didik melakukan kontak yang menimbulkan reaksi dan respons dari peserta didik lain ataupun pendidik.

Pada kegiatan belajar mandiri, proses belajar bagi peserta didik mencangkup;  mengkaji bahan belajar, mendengarkan siaran radio atau audio visual, mengikuti siaran televisi, menggunakan komputer, mengerjakan latihan mandiri di rumah, dan sebagainya.

Bagi penyelenggara pendidikan jarak jauh, interaksi mencakup hal-hal seperti, menyediakan layanan bantuan belajar, bimbingan, tutorial, konseling,, menyampaikan materi pembelajaran melalui media dan sarana komunikasi., dan sebagainya.

Pendidikan jarak jauh merupakan suatu  sistem pembelajaran alamiah yang melibatkan komunikasi dua arah melalui media antara pendidik dan peserta didik, bila terdapat jarak/hambatan yang memisahkan keduanya.

Komunikasi dua arah ini sekali-sekali dapat dilakukan secara tatap muka, namun pada umumnya komunikasi ini dilakukan melalui media komunikasi lain seperti internet.

Pendidikan jarak jauh memungkinkan partisipasi peserta didik tanpa dihambat oleh tempat tinggal, pekerjaan, usia dan jenis kelamin sebagainya.

Alasan Perlunya Pendidikan jarak Jarak jauh Jauh?

Hakikat pendidikan jarak jauh menghendaki terlaksananya proses belajar mahasiswa secara mandiri, tidak ada kampus fisik, penyediaan pembelajaran dalam bentuk media oleh penyelenggara pendidikan, dan pemberian layanan bantuan belajar. Pendidikan jarak jauh  mencerminkan praktek pendidikan seperti berikut

  1. Mahasiswa belajar secara mandiri melalui berbagai media komunikasi dalam skala luas serta berjarak jauh dari pengelola pendidikan. Pendidikan jarak jauh jelas berbeda dengan pendidikan tatap muka, karena mahasiswa jarak jauh tidak perlu datang ke kampus untuk mengikuti proses pembelajaran atau perkuliahan. Mereka dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri dengan inisiatifnya sendiri. Implikasi bagi mahasiswa peserta didik adalah kesiapan, kesediaan dan motivasi untuk belajar secara mandiri sebagai bagian dari proses pembelajaran yang diberikan melalui berbagai media.
  2. Pendidikan tinggi jarak jauh tidak memerlukan bangunan kampus untuk perkuliahan tatap muka sebagaimana perguruan tinggi konvensional. Mahasiswa Peserta didik pada umumnya tidak perlu melakukan kegiatan belajar di kampus. Tutorial tatap muka atau belajar secara kelompok dapat dilakukan sesuai kebutuhan mahasiswa, namun dalam frekuensi yang sangat terbatas, agar tidak berubah menjadi perkuliahan tatap muka biasa.
  3. Pengelola pendidikan menyediakan materi pembelajaran dalam bentuk media cetak dan non cetak seperti:, audio (program radio, kaset, cd) dan  visual (program televisi, VCD, maupun siaran interaktif) serta media komunikasi dan informasi berbasis komputer seperti Internet. Dengan cara ini mahasiswa  diharapkan mampu untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai media tersebut.
Baca juga:   Cara Membersihkan Kompor Listrik, Yuk Simak Ulasannya

 

Implikasi Penerapan Sistem Pendidikan Jarak Jauh

Dengan mengacu pada hakikat dan definisi pendidikan jarak jauh di atas, beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam penerapan sistem pendidikan jarak jauh.

  1. Kebutuhan mahasiswa akan bimbingan dosen tetap terlaksana, namun tidak secara penuh. Tatap muka tidak dapat dilaksanakan dalam frekuensi sering atau dalam skala besar, karena hal ini bertentangan dengan prinsip dan hakikat pendidikan jarak jauh.
  2. Dalam sistem pendidikan jarak jauh, kebutuhan sosialisasi diantara mahasiswa untuk bertemu secara tatap muka tidak sepenuhnya dapat terlaksana. Pendidikan jarak jauh diperuntukkan bagi mereka yang mampu belajar secara mandiri dengan bimbingan tutor yang minimal.
  3. Peserta pendidikan jarak jauh disyaratkan untuk memiliki akses terhadap media komunikasi dan siap mengikuti proses belajar mandiri untuk menyelesaikan program pendidikan jarak jauh.

 

Apa Itu Metaverse?

Pada saat founder Facebook, Mark Mark Zuckerberg merubah nama perusaahaanya menjadi Meta. Dalam proses pergantian nama ini, Mark memperkenalkan istilah Metaverse. Secara sederhana metaverse dapat di artikan sebagai proses kolaboratif antara dunia vitual dimana orang dapat saling berinteraksi tanpa harus tatap muka secara langsung dan keberadaan fisiknya digantikan oleh sebuah karakter atau avatar.

 

Cek Turnitin Repository

 

Transformasi Dunia Pendidikan

Pada saat pendemi berkembang di Indonesia pada awal 2020, terjadi proses perubahaan kebiasaan, baik untuk belajar dan bekerja dari rumah, yang dikenal dengan konsep Learn From Home dan juga Work From Home. Pada kegiatan Learn From Home dan juga Work From Home ini, orang-orang akan belajar dan bekerja dari rumah. Sementara untuk pemberian materi, tugas/pekerjaan dan juga melakukan meeting, dilakukan sepenuhnya dengan bantuan internet.

Kegiatan membantu dalam artian proses bekerja dan belajar tetap terlaksana, tapi menghilangkan intisari physically dan felling dari kegiatan tersebut. kita tidak merasakan interaksi dengan orang-orang, suasana saat bekerja atau belajar, bahkan perasaan sederhana seperti berjalan kedepan ruangan saat akan melakukan presentasi.

Maka dari itu, dengan adanya Metaverse ini, kita bisa melakukan hal-hal yang selama ini kita impikan secara langsung. Dalam arti, dengan konsep Metaverse University, kita bisa belajar di rumah, tapi tetap bisa merasakan bagaimana duduk di bangku kelas, berada di ruangan kelas, saat guru/dosen memberikan materi, atau bahkan merasakan bagaimana maju ke depan kelas, saat guru/dosen meminta kita untuk menyelesaikan soal yang tertulis di papan tulis. Sangat menarik, bukan?

Metaverse University sendiri merupakan istilah di mana metaverse ini di gunakan dalam ruang lingkup dunia pendidikan tinggi. Dimana proses belajar, berinteraksi, dan bersosialisasi dilaksanakan dalam kampus virtual

Pada masa pandemi ini, diperkirakan ada sekitar 1,6 miliar dari sekitar 192 negara di dunia yang melakukan proses belajar online, tanpa konsep 3D. Dari angka tersebut, diharapkan ada banyak universitas yang bisa menerapkan sistem pendidikan dengan konsep Metaverse ini. Sehingga akan banyak muncul beberapa Metaverse University, di berbagai belahan dunia

Baca juga:   5+ Cara Meningkatkan Social Media Engagement

 

Asesmen, Penilaian, dan Evaluasi Menggunakan Cek Turnitin

Dikutip dari laman dpa.uii.ac.id, Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa, kelas/mata kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu.

Setelah diperoleh hasil asesmen maka dilakukan proses penilaian. Penilaian (grading) adalah proses penyematan atribut atau dimensi atau kuantitas (berupa angka/huruf) terhadap hasil asesmen dengan cara membandingkannya terhadap suatu instrumen standar tertentu.

Hasil dari penilaian berupa atribut/dimensi/kuantitas tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi. Evaluasi (evaluation) adalah proses pemberian status atau keputusan atau klasifikasi terhadap suatu hasil assesmen dan penilaian.

Sebagai ilustrasi untuk memahami rangkaian proses asesmen, penilaian, dan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana capaian kompetensi mahasiswa pada suatu mata kuliah. Asesmen diberikan dalam bentuk ujian atau penugasan. Berikutnya dilakukan penilaian dengan bantuan instrumen penilaian yang telah di buat sebelumnya, seperti kunci jawaban, daftar periksa (check list), atau pedoman penilaian. Hasil penilaian ini digunakan sebagai evaluasi yang hasilnya dapat berupa status lulus atau tidak lulus / klasifikasi perlu atau tidak perlu perbaikan.

Adapun tujuan dilakukannya serangkaian proses asesmen, penilaian, dan evaluasi pembelajaran adalah:

  1. Memantau perkembangan proses pembelajaran mahasiswa.
  2. Memastikan tercapainya kompetensi pembelajaran yang di maksudkan, serta memberikan nilai atas proses dan hasil pembelajaran mahasiswa.
  3. Memperoleh feedback dalam proses yang dilaksanakan, sebagai bagian dari siklus perbaikan berkelanjutan (continuous improvement);
    1. Mahasiswa dalam rangka perbaikan pembelajaran
    2. Dosen dalam rangka perbaikan dan pengembangan mata kuliah
    3. Program studi dalam rangka pengembangan kurikulum
    4. Perguruan tinggi dalam rangka pengembangan institusi
  4. Sebagai kontrol kualitas lulusan, dalam artian bahwa melalui asesmen capaian pembelajaran dapat dipastikan seluruh lulusan suatu program studi telah memenuhi standar minimal yang telah ditentukan.
  5. Sebagai penunjang akuntabilitas institusi/lembaga pendidikan, yaitu sumber informasi terkait proses dan hasil pembelajaran  kepada pemangku kepentingan terkait.

Dalam rangkaian proses asesmen, penilaian, dan evaluasi ini, Turnitin termasuk kedalam aplikasi yang di gunakan dalam proses penilaian. Turnitin adalah aplikasi matchings text berbasis web yang memeriksa karya tulis terhadap teks elektronik dari internet. Yang di maksud teks elektronik ini adalah artikel jurnal, buku, dan tugas-tugas yang sebelumnya telah diunggah oleh pihak civitas akademik ke dalam Turnitin. Cek turnitin sendiri dipilih karena keakuratannya dalam memeriksa plagiasi terhadap karya tulis yang di unggah. Sehingga dalam proses pemeriksaan skripsi yang biasa di gunakan sebagai asesmen untuk menentukan kelulusan mahasiswa dapat terjamin originalitasnya.

 

Metaverse University untuk Universitas Terbuka

Konsep metaverse university tentu terdengar manis bila di sandingkan dengan Pendidikan Jarah Jauh dari Universitas Terbuka. Namun apakah sudah tepat? mengingat PJJ di Universitas Terbuka menekankan pada proses belajar mandiri. Karena bila melihat konsep dari metaverse university, seluruh proses belajar di lakukan pada jam tertentu. Tentu ini bertabrakan dengan PJJ di Universitas Terbuka. Dimana mahasiswa tidak terikat dengan jam kelas dan di bebaskan mengejakan tugas kapanpun di manapun.

Meski di pandang tidak tepat, metaverse university dapat tetap di laksanakan untuk mengikat lebih banyak mahasiswa lulusan baru dan merubah paradigma UT sebagai kampus tempat orang-orang kerja. Selain itu, bila nanti metaverse university benar-benar terlaksana, itu akan semakin menasbihkan Universitas Terbuka sebagai kampus teknogi terdepan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *