Mahasiswa UT –Β CINTA OOOH CINTA… Siapa yang pernah ngalamin jadi bego terhege-hege? Misalnya :
– percaya aja waktu digombalin,
– pengen segera menikah padahal baru kenal,
– mau berkorban yang nggak perlu,
– berani menempuh resiko-resiko supaya keliatan heybadddd di mata pacar..
– juga jadi kuat begadang buat chattingan sampai subuh ketika kesamber rasa jatuh cinta…?
– Bahkan kuat hujan-hujanan demi ngapelin gebetan.
– Udah gitu, juga berani menghadapi amukan ortu (atau istri sah, buat yang sudah menikah)..! ππ
KENAPA CINTA BISA BIKIN KITA JUNGKIR BALIK KAYAK GITU..?
Well, pertanyaan yang nyaris menjadi abadi sejak jaman istri pujangga masih pakai sempak sedengkul ini…. sudah bisa dikuak sedikit demi sedikit oleh ILMU PENGETAHUAN.
Ketahuilah, wahai khalayak ramai : kita adalah korban dari ulah hormon kita sendiri..! πππ
Jadi kalau dirimu kacau karena hormon, jangan salahkan orang lain. Salahkan Hipotalamusmu sendiri. Itu pabriknya hormon…. π
Para ahli neuroscience, menemukan bahwa begitu seseorang jatuh cinta, dia pasti mengalami penurunan kinerja otaknya :
– Yang tadinya puinterrrr banget, jadi pinter biasa.
– Yang tadinya biasa, jadi bego.
– Nah, berabe deh buat orang yang bego… karena apes-apesnya, mereka bisa dimanfaatkan oleh bajingan cinta dan penjahat kelamin.
Makanya, yuk kita cari tahu BAGAIMANA TERJADINYA CINTA. Siapa tahu, kita bisa antisipasi, kalau suatu kali ngalamin jatuh cinta (lagi). Jadi gini. Menurut para ahli, cinta itu bisa dibedakan jadi 3 KATEGORI :
1. Lust (nafsu)
2. Attraction (rasa tertarik)
3. Attachment (kedekatan), atau bisa juga disebut : Commitment.
1. SATU.
Lust (Napsu) ini terjadi ketika hormon testosteron di tubuh lelaki, bergolak… dan hormon estrogen di tubuh perempuan, bergelegak. Lalu terjadilah libido. Hormon perempuan ini, biasanya meningkat di sekitar masa-masa subur. Sementara hormon testosteron lelaki, bisa meningkat kapan saja hahahahahaha…! Mereka ini seperti Prajurit Populasi Bumi : siap membuahi dengan senang hati. Antusiasme para laskar sex ini adalah dorongan purba, semacam program yang sudah diinstall di otak manusia untuk beranak-pinak. Semakin bodoh dirimu, semakin kamu sulit melepaskan diri dari jajahan napsu.
Maka, pintar-pintarlah jadi manusia. Pilihlah calon pacar yang cerdas dan rasionya kuat, sehingga bisa MENGENDALIKAN napsunya. (Catatan tambahan : menikah muda, suwerrr, bukan lah solusi. Karena orang-orang yang menikah muda, NGGAK DIJAMIN sudah piawai mengendalikan diri. Nikah muda itu cuma jalan pintas yang mudah, untuk ngeseks halal. Memang membuat seseorang sah melalukan hubungan seks…. TAPI MALAH DIJAUHKAN DARI LATIHAN MENAHAN DIRI… Bagaimana tidak? Lha wong pacarnya sudah dijadiin istri, dan bebas digauli kapan saja kok. Lalu menahan dirinya kapan? Ketika istrinya mens atau ngambek? π)
Balik ke laptop, jangan mau pilih cowo/cewe yang bego. Di masa depan, kamu bakal repot menjaga mereka untuk setia. Lha wong mereka βkalahβ oleh jajahan hormon, kok. Saben ada yang ganteng atau bening lewat, naksir…! Saben ada target di tempat sepi, seruduk…! π€£π€£π€£ Ya kita yang keki. Patah hati melulu. Buntutnya, pas agak tuaan, ditinggal kawin lagi. Makin mateng dah.
2. DUA.
Attraction (rasa tertarik) ini terjadi karena ada hormon Dopamine & Norepinephrine. Apaan? Hahahaha belibet ya lidah kita untuk menyebutnya. Gini deh : pernah nggak ngalamin rasa mabuk kepayang..? Liat fotonya atau denger suaranya di telpon, rasanya jantung udah mau jebol dari rongga dada. Waktu tangan nggak sengaja senggolan, wuiiiih… muka kita panas dan memerah.
Kita juga jadi kuat tekstingan semalam suntuk, sampai jempol-jempol jadi kebas juga nggak berasa. Terus, juga kuat begadang buat telponan sampai pagi…. padahal besoknya sekolah, kuliah, atau kerja. Tetep aja, ntar malemnya diulang lagi. Begadangan lagi. Herannya, nggak sakit, nggak capek, nggak pegel… π
Pernah kan…?
Nah ituuuuu…! Itu kerjaan si hormon-hormon Dopamine & Norepinephrine laknat (tapi sooo sweeeeeeet) itu..! π Tapi hormon-hormon cute-bangke ini tidak akan bertahan selamanya. Tugas mereka cuma untuk memancing kalian, paling lama 1 tahun, agar kalian mau masuk ke jebakan berikutnya : mau bikin anak, lalu jadi bapak-ibu tanpa mikir 2x.
Jika kalian sudah beranak-pinak, hormon-hormon ini mereda. Tugasnya sudah selesai.
Makanya… siapa yang pernah bertanya-tanya : kemana hilangnya keindahan cinta yang dulu…? Kenapa setelah jadi suami-istri malah terasa hambar…?
Beberapa insan yang (sekali lagi kubilang) : lemah terhadap jajahan hormon, biasanya akan bertualang. Mencari rasa mabuk kepayang yang indah itu lagi. Nyeleweng berkali-kali demi dapat sensasi dopamine-norepinephrine, lalu akan mengalami rasa hambar juga pada akhirnya.
Lha iyo. Wong hormone wis minggat. Umurnya cuma 12 bulan kok, paling lama.
Jadi, apa yang bisa kita antisipasi, setelah baca informasi ini…?
β-> jangan memutuskan menikah, kalau masa pacaranmu belum berusia lebih dari 1 tahun…!
Kenapa..?
Yaaaaa pikir aja laaah : ngambil keputusan ketika kamu masih mabuk kepayang..? Ketika tai kambing masih berasa coklat..? Ketika cowomu yang pengangguran atau cewemu yang parnoan & cemburuan itu masih kau lihat seolah sempurna…???
Wassalam.
Jadi kapan dong, menikahnya….???
Sabar. Jalani saja dulu masa pacaranmu, sampai hormon Dopamine dan Norepinephrine nya jinak.
LALU AMATI : cek dengan teliti. Apakah setelah itu , pasanganmu masih menjadi orang yang menarik bagimu..?
Masih memiliki kualitas terbaik untuk menjadi ibu/ayah bagi anak-anakmu…?
Pakai akalmu untuk menimbang segala sesuatunya, mumpung logikamu sudah kembali normal, saat ini.
Termasuk, pikirkanlah secara rasional, beban menjadi orang tua :
– siap untuk meninggalkan kebiasaan buruk
– siap untuk mendahulukan kepentingan anak
– siap untuk menekan ego & kesenangan diri yang merugikan kestabilan rumah tangga
– siap untuk bekerja membanting tulang bagi keluarga
– dll
Jika kamu tidak siap, tak apa. Mundurlah..!
Karena itu tanda bahwa hormon berikutnya, yaitu Serotonin, Oxytocin, dan Vasopressin tidak hadir di tubuhmu.
Artinya, semua mabuk kepayang ini cuma cinta semusim. Relakan. Move on.
Tapiiiii, jika kita merasa yakin mengambil keputusan untuk lanjut terus, karena (entah kenapa) terasa ada perasaan sayang & tanggung jawab yang mantab… itulah tanda dari :
3. TIGA. Attachment (kedekatan) & Commitment.
Ini adalah cinta yang bisa kita sebut sebagai TRUE LOVE. Cinta sejati…. Cinta yang sejenis ini, hadir berkat hormon Serotonin, Oxytocin, dan Vasopressin. Trio-Hormon ini JUGA sangat banyak ditemui pada tubuh ibu yang barusan melahirkan. Membuat mereka bisa mencintai bayinya DENGAN HEBAT & KUAT, tanpa embel-embel sensasi mabuk kepayang βtai serasa coklatβ itu. Paham kan, cinta sejati itu yang kayak apa..? Jangan salah lagi ya, gombalan-gombalan pacarmu itu, bukanlah cinta sejati.
Nah, jika kalian & pasangan kalian sudah ada di stages ini… Tunanganlah. Menikahlah. Atau apalah, terserah. Yang jelas, kalian siap menghadapi tantangan kehidupan dengan lebih realistis bersama-sama.
β> Ada cinta yang kuat, tapi rasional.
β> Ada rasa sayang yang besar, tapi juga bertanggung jawab.
Semoga tulisan ini bisa menjadi manfaat. Jangan ada jebakan batman diantara kita lagi ya… πππ
Catatan :
Tulisan ini ditulis dari berbagai sumber yang entah literaturnya apa saja, sudah hilang. Secara umum, sudah ada di kepalaku sejak tahun 2008an.
Jadi ini kucarikan lagi linknya barusan, untuk melengkapi detail informasi.
Sekedarnya aja ya. Cuma nemu dua. Kalian baca-baca dan browsinglah sendiri ya…
Ini jaman internet. Informasi itu buanyaaaaak banget…! Kalau mau pinter jadi lebih gampang.
Nana Padmosaputro
Jakarta
Minggu, 2 Juni 2019
~ repost Kamis Pahing, 21 Januari 2021, 12:11
ββ-
http://sitn.hms.harvard.edu/…/love-actually-science…/
https://www.google.co.id/…/the-plunge-pleasure%3famp
***