Mahasiswa UT, Seni Menulis Tangan untuk Balita – Untuk para orang tua yang mempunyai anak balita (bawah lima tahun), terutama pada usia 3 atau 4 tahun, tentunya sudah mulai mengajarkan mengenai calistung atau membaca-menulis-berhitung kepada anak-anaknya.
Namun sebelum diajarkan pun, anak-anak berusia 2 tahun sudah mulai meniru tindakan menulis dengan membuat gambar dan tanda simbolis yang mewakili pikiran dan ide-ide imajinatif mereka. Ini adalah awal dari serangkaian tahapan yang dilalui anak-anak saat mereka belajar menulis.
Keterampilan menulis yang muncul, seperti pengembangan kemampuan menulis nama, merupakan prediktor penting dari keterampilan membaca dan menulis anak-anak di masa depan atau tahun-tahun berikutnya sampai mereka memasuki taman kanak-kanak.
Oleh karena itu, para orang tua harus belajar mengenai adanya seni dalam menulis tangan untuk balita maupun anak usia taman kanak-kanak. Berikut ini kami rangkum beberapa poin yang harus diperhatikan, di antaranya yaitu sebagai berikut.
Mengapa Penting Bagi Anak Untuk Belajar Menulis Tangan?
Tulisan tangan merupakan keterampilan penting yang harus dipelajari anak bahkan sebelum mereka duduk di bangku sekolah. Memiliki tulisan tangan yang terbaca, bersama dengan penggunaan konvensi bahasa, memungkinkan seseorang untuk merekam ide-ide mereka dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain melalui teks tertulis.
Keterampilan menulis tangan berkembang dari waktu ke waktu, namun, mereka membutuhkan kesempatan setiap hari untuk latihan yang bermakna. Dengan latihan sehari-hari, anak dapat mengembangkan keterampilan mereka dan meningkatkan pola gerakan tulisan tangan yang termasuk seni dalam tulisan tangan untuk balita (bawah lima tahun).
Praktik ini memungkinkan tulisan tangan menjadi proses ‘otomatis’, di mana tangan secara konsisten bergerak mulus melintasi halaman. Anak-anak yang kesulitan menulis karena tulisan tangan mereka, akan berkinerja buruk dan menghasilkan teks yang lebih pendek dan lebih sederhana kepada teman-temannya.
Ketika anak-anak meningkatkan tulisan tangan mereka, mereka juga meningkatkan panjang dan kompleksitas teks tertulis mereka sendiri. Mereka mengurangi kecemasan yang mereka miliki terhadap tulisan tangan dan meningkatkan kepercayaan diri, lebih bangga dengan presentasi karya tulis mereka.
Tips Mengajari Anak Menulis Tangan
Tulisan tangan melibatkan kombinasi gerakan jari, tangan dan lengan, serta koordinasi tangan-mata dan kontrol motorik halus. Dengan semua keterampilan dan kemampuan yang terlibat dalam tulisan tangan, penting bagi para orang tua untuk memberikan anaknya sesi pemanasan, sebelum pelajaran tulisan tangan apa pun.
Gunakan setidaknya tiga menit untuk menghangatkan jari dan tangan sebelum pelajaran untuk membantu otak dan otot bekerja sama. Pemanasan dapat mencakup aktivitas seperti jumping jacks, membuka dan melebarkan kepalan tangan dan jari, melakukan ‘push up’ jari, dan menggunakan ibu jari untuk menyentuh setiap jari satu per satu.
Meskipun hal ini terdengar unik, namun cara ini dapat melatih kemampuan otot jemari anak agar tidak kaku ketika memegang pensil maupun alat tulis lainnya. Ketika jari mereka kaku, otomatis mereka merasa kesulitan untuk mengikuti atau menulis contoh tulisan yang diberikan. Kegiatan melatih jari jemari ini termasuk salah satu seni dalam menulis tangan, terutama untuk balita.
Kesimpulan
Kegiatan membaca-menulis-berhitung memang baik untuk diajarkan ketika anak masih berusia usia dini atau balita (bawah lima tahun). Namun, perlu diperhatikan juga apabila peran orang tua dalam mendampingi proses belajar anak termasuk peran yang penting. Meskipun di mulai dari pola-pola sederhana, kegiatan ini merupakan faktor utama perkembangan motorik anak.