Mahasiswa UT – Tidak sedikit yang mendapatkan nilai E di saat UAS sudah diterapkan dengan sistim Take Home Exam (THE). Mengerjakan UAS boleh membuka refrensi, apakah itu buku, jurnal, artikel, dsb. Belum lagi waktu yang diberikan untuk mengerjakan UAS cukup lama. Seharian penuh! Dengan komposisi soal yang sebenarnya sudah diset untuk dikerjakan selama 2-3 jam. Selain itu, nilai Tuton, Tuweb, dan TMK nya sempurna. Dengan pegangan seperti itu, agaknya sudah sangat PD akan mendapatkan Nilai A, lantas mengapa masih dapat E?
Kita kuliti masalahnya satu per satu
1. Tuton, Tuweb, TMK Sempurna mengapa masih dapat E?
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kontribusi nilai bantuan belajar seperti Tuton, Tuweb, dan TMK itu baru akan berlaku jika nilai UAS tidak kurang dari 30. Jika, kurang dari 30. Sudah jelas apa nilai yang akan didapatkan.
2. UAS dikerjakan semuanya, kok masih dapat E?
Perlu diketahui bahwa meskipun semua soal UAS dikerjakan, dan bahkan BJU nya penuh. Itu bukan berarti semua yang dikerjakan itu sudah benar. Saya tidak ingin mengatakan soal tersebut dikerjakan dengan asal-asalan, namun perlu diketahui setiap soal itu memiliki pedoman penilaian yang sudah ditelaah dan diverifikasi oleh pusat pengujian, sehingga jawaban mahasiswa diukur dengan pedoman penilaian yang digunakan korektor saat menilai BJU.
Jadi, meskipun semua soal dikerjakan dan bahkan sampai BJU penuh, jika yang dikerjakan tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan, ya jelas dinilai salah.
Oh, apakah tidak ada nilai “penghargaan” karena sudah mengerjakannya sampai BJU penuh terisi? Ya terang saja itu tidak ada ya. Sebab, tidak akan adil bagi mahasiswa lain yang mengerjakan dengan benar dan di sanalah letak pentingnya standar pengujian serta profesionalitas keilmuan dari korektor .
Sayangnya, Mahasiswa tidak memanfaatkan waktu yg panjang itu dengan baik. Setelah mengerjakan soal, tidak dilakukan lagi koreksi secara mandiri dengan memperhatikan soal kmbali dan menyesuaikannya dengan referensi. —Baca juga: Paduan Aplikasi THE Bagi Mahasiswa UT —
3. PLAGIAT, MENCONTEK, DAN COPAST
Plagiat tentu tidak ada toleransi di dunia akademik. Karena hal tersebut menyalahi etika akademik.
Mencontek? Meskipun dipandang lumrah bagi sebagian mahasiswa, hal tersebut akan dianggap salah. Indikasi mencontek ini bisa diketahui dengan sangat mudah dengan melihat pola jawaban mahasiswa.
COPAST? Nah, di sinilah yang kebanyakan mahasiswa sulit membedakan antara Copy-paste dengan “MENGUTIP”. Copast, jelas! Kita hanya memindahkan materi yg ada di buku,jurnal, dan refrensi lain ke lembaran jawaban. Masih dengan bahasa yang sama persis dengan refrensi tersebut. Meskipun dalam kasus ini masih mencantumkan sumbernya, jika bahasanya tak berubah, maka itu tetap dianggap copast!
Sementara, mengutip ini adalah menyarikan apa yang ada di refrensi tersebut dengan bahasa kita sendiri, parafrase, dan mencantumkan sumber dengan lengkap.
Nah, kira-kira, pada proses pembelajaran dan UAS THE kmrn, apakah kita sudah terlepas dari 3 masalah ini? Jika belum, hendaknya evaluasi kembali cara dan pola pembelajaran yang dilakukan.
Jika semester ini memperoleh nilai E dan jika ingin komplain, alangkah lebih baik komplain dengan prosedur yang sudah ada. Layanan UT juga bisa mengakomodir komplain tersebut. Jangan malah komplainnya di sosmed, hingga membangun opini yang tidak pas.
Semoga semster depan bisa lebih baik