Pengaruh Internet Terhadap Dunia Jurnalistik dan Aplikasi Bisnis

Mahasiswa UT, Pengaruh Internet Terhadap Dunia Jurnalistik dan Aplikasi Bisnis = Tulisan ini adalah materi belajar yang di berikan pada kegiatan Tuton UT pada mata kuliah Cybermedia.

***

Rumusan Capaian Pembelajaran setelah mempelajari materi Sesi 5

Setelah mempelajari materi pada inisiasi keenam ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan memahami tentang Pengaruh Internet terhadap dunia Jurnalistik dan Aplikasi Bisnis

Informasi Sumber Belajar Utama (Modul)

BMP Mata Kuliah Cyber Media (SKOM 4331) dan referensi lain yang relevan

Penjelasan singkat materi yang dipelajari
Materi yang dibahas tentang bagaimana internet berpengaruh pada dunia jurnalistik dan aplikasi bisnis yang dibahas dalam modul 5 dan 6.

Era cyber bisa dibilang memberikan pengaruh pada semua bidang kehidupan manusia tak terkecuali jurnalisme. Munculnya internet memunculkan julukan baru bagi media terdahulu seperti televisi, radio, media cetak sebagai traditional media. Ini berarti bertambahlah channel bagi para jurnalis untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat yaitu internet yang disebut sebagai the new media. Menurut Denis McQuail (2000) adanya teknologi cyber, mengakibatkan komunikasi berjalan lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada user untuk menjadi audience aktif, bahkan pada keadaan tertentu, audience memiliki posisi ‘sejajar’ dengan jurnalis.

Pengaruh the new media terlihat dari perubahan channel informasi dari media tradisional menjadi online media. Selain itu juga munculnya konsep citizen media yang mendapat tanggapan skeptis dan optimis dari mainstream media.

Saat ini semua media tradisional di Indonesia sedang berlomba membuat versi online seiring dengan perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia.

Selamat belajar, tetap semangat, jangan lupa aktif di forum diskusi dan kerjakan tugas yang diwajibkan.

Salam

***

Pada pertemuan kali ini kita akan bahas tentang bagaimana internet berpengaruh pada dunia jurnalistik dan aplikasi bisnis yang dibahas dalam modul 5 dan 6.

Era cyber bisa dibilang memberikan pengaruh pada semua bidang kehidupan manusia tak terkecuali jurnalisme. Munculnya internet memunculkan julukan baru bagi media terdahulu seperti televisi, radio, media cetak sebagai traditional media. Ini berarti bertambahlah channel bagi para jurnalis untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat yaitu internet yang disebut sebagai the new media. Menurut Denis McQuail (2000) adanya teknologi cyber, mengakibatkan komunikasi berjalan lebih interaktif dan memberikan otonomi kepada user untuk menjadi audience aktif, bahkan pada keadaan tertentu, audience memiliki posisi ‘sejajar’ dengan jurnalis.

Pengaruh the new media terlihat dari perubahan channel informasi dari media tradisional menjadi online media. Selain itu juga munculnya konsep citizen media yang mendapat tanggapan skeptis dan optimis dari mainstream media.

Saat ini semua media tradisional di Indonesia sedang berlomba membuat versi online seiring dengan perkembangan jumlah pemakai internet di Indonesia.

Kemunculan internet memberikan peluang bagi non jurnalis (citizen journalist) untuk mempublish artikel mereka di media baru ini. Inilah perubahan besar sepanjang sejarah jurnalisme dimana internet telah menggeser posisi jurnalis sejajar dengan audience yang menjadi reporter.

Baca juga:   Citra Televisi Terkait dengan Visi dan Misi dari Stasiun TV itu Sendiri

Perdebatan tentang kemunculan jurnalisme baru ini terus berlanjut, baik yang pro maupun yang kontra. Skeptisme muncul dari para jurnalis profesional yang mempertanyakan profesionalisme warga dalam melaporkan berita.

Berkman merekomendasikan etika media online berdasarkan Online News Association (ONA) yaitu sebuah organisasi yang beranggotakan jurnalis online yang bekerja dengan internet atau semua yang bekerja di perusahaan berplatform media digital. Menurut ONA, mereka memiliki tiga prinsip utama dalam peliputan yaitu:

a. Editorial integrity: “ Jurnalis online yang bertanggung-jawab adalah mereka yang dengan jelas bisa membedakan antara berita dengan iklan, sehingga masing-masing harus bisa membedakan editorial independen dan non-news information seperti iklan dan advetorial.

b. Editorial independence: “ jurnalis online harus menjunjung tinggi prinsip keadilan (fairness), keakuratan (accuracy), obyektifitas (objectivity) dan laporan independen yang bertanggung- jawab, dan

c. Journalistic excellence: jurnalis online harus memegang teguh prinsip- prinsip etika media tradisional dalam proses peliputan berita untuk internet dan memegang prisip dalam mereview dan mengkolaborasikan berita dengan informasi dari sumber lain.

Ketiga prinsip yang disampaikan ONA ini bisa diterapkan di seluruh dunia termasuk di media online di Indonesia dan hal ini penting karena akan meningkatkan reputasi dan kredibilitas media online.

 

Enam etika untuk para blogger yaitu:

a. Publikasikanlah fakta yang kamu anggap benar

b. Jika ada sumber atau materi yang sedang kamu bicarakan tersedia secara online, maka

cantumkan alamat URL-nya

c. Koreksi setiap kesalahan yang kamu buat secepatnya

d. Jangan membuat konflik interes

e. Beri keterangan pada sumber yang belum jelas

Materi inisiasi ini juga membahas tentang penggunaan internet untuk aplikasi bisnis yang dibahas dalam modul 6. Banyak perusahaan dalam menjalankan tujuannya menggunakan internet sebagai media komunikasi dengan khalayaknya dan sebagai saluran pemasaran. Internet dipakai sebagai saluran untuk mempublikasikan informasi tentang perusahaan dan produk yang ditawarkan utuk masyarakat luas dan mitra bisnis. Penggunaan teknologi internet diutamakan untuk aplikasi pemasaran, penjualan dan pelayanan pelanggan. Beberapa cara-cara perusahaan menggunakan internet untuk bisnis ke dalam beberapa kategori aplikasi besar sebagai berikut :

– Communications and Collaboration

– Perdagangan elektronik

– Aliansi Strategis

 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Internet telah memungkinkan membuat proses pemasaran secara interaktif. Intranet dan extranet serta beberapa jaringan lain mungkin juga dapat digunakan untuk mengaktifkan multilevel interaksi antara perusahaan pemasaran, pengembangan, dan customer support personnel, para pelanggan dan calon pelanggan. Tujuan dari pemasaran interaktif adalah untuk menarik dan mempertahankan pelanggan yang akan menjadi mitra bisnis dalam menciptakan, pembelian, dan meningkatkan produk dan jasa. Pelanggan tidak lagi hanya peserta pasif yang menerima iklan media sebelum membeli. Sebaliknya, mereka secara aktif terlibat dalam jaringan proaktif dan pengalaman pemasaran interaktif. Jadi, pemasaran interaktif tergantung pada banyak kemampuan internet dan world wide web untuk mengaktifkan proses interaktif ini.

Baca juga:   Internet sebagai Teknologi Sosial

 

Berikut adalah proses Interactive Marketing dalam Internet :

1. Segmen dan identifikasi pelanggan, riset pasar yang kemudian dapat menjangkau kelompok-kelompok yang relevan

2. Menyusun promosi, iklan dan materi edukasi produk/jasa, website dengan efek multimedia audio dan video jika diperlukan. Informasi produk/jasa dan produk pelengkap, formulir pemesanan dan daftar pertanyaan.

3. Letakkan material komunikasi dalam internet, pada pemasaran push-based, yaitu pemasaran langsung dengan menggunakan web broadcaster, newsgroups, listserv dan e-mail, sedangkan pada pemasaran pull based bersifat tidak langsung (statis) dengan website

4. Berinteraksi dengan para pelanggan, dialog dengan pelanggan, diskusi interaktif antara para pelanggan tentang beberapa hal, endorsment, testimonial dan tanya-jawab.

5. Belajar pada para pelanggan, mengelola masukan dari para pelanggan di dalam iklan dan strategi pemasaran.

6. Mengidentifikasi pasar baru, menggunakan pengalaman dalam pengembangan produk baru.

7. Pelayanan pelanggan online, cepat, solusi yang ramah atas masalah pelanggan

Read more... / Baca selengkapnya...

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *