Mahasiswa UT – Tulisan kali ini merupakan materi/bahan bacaan untuk Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik (MKDK4002) dengan judul: “Memahami Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Individu”
***
Secara umum perkembangan manusia selalu dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam, faktor indogin dan faktor eksogin, faktor ekstern dan faktor intern. Faktor manakah yang lebih kuat antara keduanya, tiap orang, golongan atau faham, masing-masing memiliki perbedaan. Hal ini adalah karena pendapat-pendapat mereka masih berdasarkan keyakinan belum berdasarkan penelitian yang mendalam atau yang alamiah.
Setiap individu dilahirkan kedunia membawa heriditas tertentu. Artinya karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tuanya. Karakteristik yang menyangkut fisik (seperti struktur tubuh, warna kulit dan bentuk rambut) dan psikhis atau sifat-sifat mental (seperti emosi, kecerdasan dan bakat).
I. Pembahasan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu para ahli berbeda pendapat juga lantaran sudut pandang dan pendekatan mereka terhadap eksistensi individu tidak sama.
Oleh karena itu aliran-aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu akan dibahas sebagai berikut :
1. Aliran Nativisme
Nativisme (nativism) adalah sebuah dokrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhaueur (1788-1860) seorang filosof Jerman.
Aliran filsafat nativisme konon dijuliki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kacamata hitam. Karena para ahli penganut aliran ini berkeyakinan bahwa, perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaannya sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh.
Adapun hasil pendidikan itu 100% tergantung pada pembawaan anak didik sendiri. Lingkungan termasuk didalamnya pendidikan, tidak berdaya sama sekali dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Sehingga anak jahat akan menjadi jahat dan anak yang baik menjadi baik. Aliran nativisme berpendapat bahwa sehubungan dengan perkembangan anak didik usaha pendidikan tidak dapat dipakai untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pendidik.
2. Aliran Empirisme
Kebalikan dari aliran nativisme adalah aliran empirisme dengan tokoh utama John Locke (1632-1704). Doktrin aliran empirisme yang amat mashur adalah “tabula rasa” sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong.
Doktrin ini menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya, dalam hal ini para penganut menganggap setiap anak lahir seperti tabularasa dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa-apa maksudnya hendak menjadi apa seorang anak kelak tergantung pada pengalaman/lingkungan yang mendidiknya.
Menurut aliran tabula rasa, perkembangan anak 100% bergantung pada pengaruh luar yang disebut dengan lingkungan.
Read more... / Baca selengkapnya...